NTTsatu.com – Dalam penerbangan dari Roma menuju Polandia, Paus Fransiskus menanggapi peristiwa pembunuhan terhadap seorang pendeta Katolik di sebuah gereja di Normandy, Prancis dua hari lalu.
Paus mengatakan dunia saat ini sedang dalam keadaan perang, tapi bukan perang antaragama. Dia mengatakan itu di hadapan sejumlah wartawan di pesawat dalam rencana lawatan lima hari di Polandia.
“Saya hanya ingin menegaskan, ketika saya bilang perang, yang saya maksud benar-benar perang. Perang kepentingan, demi uang, sumber daya alam, saya bukan bicara soal perang antaragama. Agama tidak menginginkan perang,” kata Paus, seperti dilansir majalah Time, Rabu (27/7).
Pendeta yang tewas bernama Jacques Hamel (84), telah mengabdi puluhan tahun di gereja katolik tersebut. Paus menyatakan sangat terpukul atas kekerasan yang terjadi di gereja. “Sri Paus mengecam keras segala bentuk kekerasan berlatar kebencian,” kata Federico Lombardi, juru bicara Vatikan seperti dikutip Kantor Berita Reuters.
Korban selamat menyatakan pelaku meneriakkan takbir sesaat sebelum menyandera Hamel, dua biarawati dan dua jemaat. Pelaku menyandera jemaat dan biarawati selama satu jam berbekal senjata tajam.
Polisi antiteror kemudian menyerbu masuk, menembak mati keduanya. Namun sebelum ditembak, salah satu penyandera menggorok leher Hamel serta melukai satu jemaat. Kondisi jemaat yang ditusuk sampai sekarang masih kritis. (merdeka.com)