NTTsatu.com – Pemimpin Vatikan dan Umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus memecat Kardinal Gerhard Ludwig Mueller dari tugasnya sebagai penanggung jawab doktrin gereja dan kepala kantor yang memimpin penyidikan kasus pelecehan seks pada Sabtu, 1 Juli 2017.
Dilansir VOA Indonesia, Paus menunjuk Uskup Agung Spanyol Luis Ladaria Ferrer, usia 73 tahun, untuk mengisi posisi tersebut.
Kardinal Ludwig Mueller, usia 69 tahun, memimpin Kongregasi for the Doctrine of the Faith selama lima tahun terakhir.
Sebelumnya, Mueller secara terbuka berdebat dengan Paus mengenai upayanya mereformasi Gereja Katolik dan menjadikannya tempat yang lebih ramah bagi Umat, seperti tindakan mengizinkan orang yang bercerai menikah lagi untuk ikut dalam Komuni.
Mueller juga dikritik karena caranya menangani kasus pelecehan seks yang dilakukan tokoh gereja.
Awal tahun ini, orang Irlandia korban pelecehan, Marie Collins, anggota komisi penasehat pelecehan seks Paus Frasiskus, menantang Mueller atas klaimnya bahwa kantornya telah bekerja sama dengan komisi tersebut.
Maret lalu, Collins mengatakan, kantor Mueller mengabaikan atau membenamkan usul komisi, yang disetujui Paus, untuk melindungi anak-anak dan merawat korban pelecehan.
Collins mengundurkan diri dari komisi itu pada 1 Maret karena Mueller dinilai kurang memiliki niat untuk bekerja sama.
Mueller menanggapi kritikan tersebut dengan mengatakan kepada harian Italia Corriere della Sera bahwa sudah waktunya menepis apa yang disebutnya “klise” sehingga birokrasi Vatikan menolak inisiatif Paus Fransiskus.
Mueller juga dianggap kurang tanggap dalam mengurus kasus pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang Kardinal, George Pell.
Mueller diangkat untuk jabatan tersebut lima tahun oleh Paus Benediktus XVI. (katoliknews)