Peduli Kasih OMK Paroki Noa, Dari Kesehatan Hingga Mimpi Merubah Gubuk Martina

0
673
Foto: Sejumlah anggota OMK Paroki Noa foto bersama di depan gubuk reyot milik Janda Martina

LABUAN BAJO. NTTsatu.com –  Orang muda biasanya cenderung memanfaatkan lebih banyak waktu luangnya untuk bersenang-senang dan kurang peduli   terhadap kehidupan sesama sekitarmya.

Namun, di Ujung barat pulau Flores ternyata masih bisa dijumpai  kreativitas Orang Muda Katoli (OMK). Mereka melakukan kegiatan peduli kasih dari memperhatikan kesehatan seorang janda  hingga rencana   mengubah gubuk tempat tinggalnya  menjadi rumah layak huni. Bagaimana kisahnya, dan apa yang mereka lakukan ?.

Adalah OMK Paroki St Mikael Noa dengan keberanian sang  inisiator Dominikus Pinah biasa disapa Denys  melakukan gebrakan  kegiatan peduli kasih   merujuk Martina  Niut Janda empat anak menuju rumah sakit Siloam Labuan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai  Barat (Mabar) pada 1 Maret 2016.

Bukan hanya itu, tangan kasih OMK  Paroki  St Mikael Noa  , selain peduli dengan kesehatan fisik  Martina, mereka  juga  bermimpi merubah gubuk Martina   di kampung Kumbuk Desa Golo Ndoal Kecamatan Mmbeliling Mabar tersebut  menjadi sebuah rumah layak huni

Dikisahkan Denys  dari hasil kunjungan bersama  teman-teman OMK  terkai keadaan rumah Martina,  dia menjelaskan pada awalnya setelah meninggalnya Timo Tangku, suami Martina, hidup Martina bersama  4  anak sudah mulai semakin sulit.

“Si Sulung  sudah di kupang dibiayai oleh seorang imam sekarang sudah  kelas 3 SMA, anak  kedua juga dibiayai oleh seorang Iman  di  Labuan Bajo untuk melanjutkan pendidikan SMP,” urai Denys.

Sementara dua  anak Martina  lebih memilih hidup bersama Ibu mereka  di gubuk peninggalan almarhum  yang dibangun puluhan tahun lalu. Rumah ukuran kecil berbentuk panggung beralaskan  dan diselimuti  pelupu bambu, tiang –tiang dan dinding rumah sudah mulai lapuk dimakan rayap dan anai.

“Disaat musim hujan, kehidupan mereka  sangat menyedihkan. Atap banyak bocor membuat mereka tidak nyaman dalam gubuk sederhana itu,” katanya.

Hidup keluarga kecil Maria dihantui rasa takut selama musim penghujan dan angin kencang  yang terjadi pada bulan Febuari ,tetesan air hujan menganggu istrirahat mereka ditambah rasa takut akan angin kencang yang bisa menghantam gubuk milik keluarga kecil Martina.

Dengan melihat keadaan  tersebut, Dennys menyampaikan kondisi   gubuk  Martina  kepada teman-teman OMK. Bagai gayung bersambut, mereka akhirnya ersepakat untuk melakukan bedah rumah pada bulan Maret 2017.

“Kami buatkan proposal kegiatan bedah rumah oleh OMK paroki Noa dengan berencana membangun rumah layak huni dengan ukuran 6 x 8 beratapkan zink, lantai semen, setengah tembok  dinding zink  dengan total biaya Rp 27 Juta,” katanya.

Sambil menggalang dana untuk bedah rumah Martina, Domi seorang Guru muda ini bersama teman OMK menghantar ibu  Martina  yang masih dalam keadaan sakit wajahnya kelihatan  pucat , letih dan lesu tidak berdaya  menuju Rumah sakit Siloam di Labuan Bajo.

“Kami hantar dia ke rumah sakit siloam pada 1 Maret. Kodisinya memprihatinkan, namun sekarang dia sudah keluar  dari Rumah Sakit Siloam pada  tanggal 7 Maret. Utuk sementara dia istirahat di susteran SSPS Binongko,” katanya.

Mereka terus melakukan penggalangan dana dengan mendapatkan motivasi dari pastor paroki,  Romo Martinus Tolen Tino, Pr. Sudah ada    dana mulai  masuk ke rekening sebesar   Rp 5 Juta dan 75 lembar zink dari OMK Gugus Kevikepan Labuan Bajo setelah mereka melihat langsung kondisi  keluarga  Martina.

“Sekarang OMK Noa lagi kerja sama untuk sensor kayu sebagai salah satu material pembuatan rumah, yang lagi dipikirkan OMK membeli pasir, semen, paku, besi dan material lainya,” jelasnya.

Disampaikan Domi, jika dana dan material sudah terkumupl mencapai 50 persen mereka akan mulai melakukan aktivitas bedah rumah mama Martina.

“Sambil menunggu ibu Martina benar-benar sembuh kita akan mulai membangun rumah layak huni itu pada 20 Maret,” papar Denys dibenarkan Domi.

Karena dana belum mencukupi,  posko penggalangan dana masih di buka oleh OMK Noa di sekertariat paroki . Denys bersama 24 anggota OMK Noa  tetap berjuang agar kegiatan peduli kasih  membangun rumah layak huni tetap dilaksanakan. (Hironimus Dale)

Komentar ANDA?