NTTsatu.com – KUPANG – Perombakan struktur birokrasi di lingkup pemerintah provinsi NTT sedang dilakukan. Pejabat yang berhak menduduki jabatan mulai dari eselon II, III dan IV adalah mereka yang lolos ujian kompetensi. Pejabat yang tidak lolos harus siap untuk non job.
Gubernur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi melakukan sistem perekrutan pejabat berdasarkan hasil uji kompetensi itu merupakan salah satu cara untuk menempatkan pejabat yang benar-benar berkualitas dan menghindari praktek KKN.
Semua pejabat eselon II, III dan IV diwajibkan mengikuti uji kompetisi. Test menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) ini untuk eseleon II sudah dilaksanakan pertengahan Desember 2018 lalu, diikuti 39 pejabat Eselon II.
Sementara Eselon III dan IV dilaksanakan sejak 4 Januari – 10 Januari 2019 mendatang diikuti 1037 orang.
Rinciannya 275 orang untuk eselon III dan 762 pejabat eselon IV. Lokasinya di Politeknik Negeri Undana karena fasilitas komputernya memadai.
Tidak tanggung –tanggung uji komptensi iini dipimpin langsung oleh 3 Rektor Perguruan Tingi Kupang yakni Rektor Universitas Nusa Cendana, Rektor Universitas Katolik ( Unika) Widya Mandira Kupang, Rektor Universitas Kristen ( UNKRIS ) Arta Wacana Kupang dan Ketua SINODE Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), Pendeta Dr Mery Kolimon, S.Th.
Kegiatan uj kompetensi ini untuk merombak para pegawai provinsi. Karena sejumlah dinas SKPD Pemrop telah dimerger. Dampaknya banyak jabatan yang hilang juga. Karena itu Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef Nae Soi melakukan rekrut ulang melalui tes uji kompetensi.
“Bahan tesnya juga dibuat BKN, bukan kami. Ini untuk menjawab public, bahwa kami tidak KKN. Menempatkan orang yang benar –benar teruji kemampuannya. Yang tidak lulus jelas nonjob, kembali jadi staf,” kata Josef Nae Soi Sabtu, (5/12).
Dia menegaskan ujiannya transparan melalui sistim CAT ini. Hasil tes nya langsung dibaca pada layar monitor, jadi yang lulus dan tidak telah dibaca langsung.
“Ini menunjukan bahwa kami itu fair. Tidak pilih yang namanya orang dekat, team sukses dan lainnya. Biar adiknya kandung Gubernur atau Wakil, tetapi jika tidak lulus juga tidak akan diakomodir. Tidak dipakai,” kata Josef.
Sementara itu PLT Kepala Badan Kepegawaian daerah ( BKD) Pemrop Blasius Mulu mengatakan setelah ujian, tim penguji dan asesor akan mengolah hasil tes antaranya pemeringkatan.
“Hasilnya akan diserahkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menentukan siapa yang berhak menduduki eselon II, III dan IV ,” kata Blasius Mulu.
Dia mengatakan dalam seleksi ulang pejabat eselon II, III dan IV ini pihaknya juga mendatangkan tim asesor dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat. “Karena mereka yang pertama melakukan uji kompetensi ulang semacam ini di Indonesia,” kata Blasius. (*/gan)
======
Foto: Wakil Gubernur NTT sedang memantau pelaksanaan uji kompetensi bagi para pejabat di lingkup pemprov NTT