NTTsatu.com – MAUMERE – Polres Sikka sampai sekarang belum berhasil mengungkap kasus penembakan yang terjadi di SMP Muhhamadiyah di Kecamatan Kangae. Padahal persitiwa ini sudah 10 hari lamanya. Pelaku penembakan masih misteri, bahkan disinyalir sepertinya tidak ada tanda-tanda bakal terungkap.
Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang yang dikonfirmasi melalui WhattsApp menjawab singkat saja. Dia mengatakan sementara ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Namun sejauh mana hasil penyelidikan, belum ada informasi yang transparan.
Kasus penembakan di SMP Muhhamadiyah terjadi pada senin (23/4) lalu, saat para siswa tengah menghadapi ujian nasional (UN) hari pertama. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Kecuali terdapat dua lubang bekas tembakan pada dua jendela di Ruang III UN sekolah itu.
Sehari pasca penembakan, Tim Labfor Cabang Denpasar langsung turun ke lokasi. Mereka memastikan bahwa benar terjadi penembakan. Dua lubang bekas tembakan berukuran 5,5 milimeter. Hasil kesimpulan sementara, diperkirakan senjata yang digunakan adalah jenis senapan angin.
Informasi yang sempat direkam media ini, polisi telah mengamankan 3 buah senapan angin milik warga yang berdomisili pada pemukiman di bagian belakang sekolah. Namun informasi ini dibantah Kapolsek Kewapante Petrus Kanisius. Dia mengatakan belum ada senjata atau pun senapan angin yang diamankan polisi.
Suasana UN pasca penembakan berlangsung kondusif. Para siswa mengaku tidak terpengaruh dengan peristiwa penembakan. Mereka tetap fokus menghadapi UN. Sampai dengan berakhirnya UN pada Kamis (26/4), kondisi sekolah dan suasana UN tetap terkendali secara baik. (vik)
Foto: Tim Labfor Cabang Denpasar sedang bersiap melakukan olah tempat kejadian perkara kasus penembakan di SMP Muhhamadiyah beberapa waktu lalu;