Pembangunan Harus Berkelanjutan

0
482
Foto: Pemateri dalam Seminar HIPMMATIM UNFLOR di Borong, Sabtu, 10 Juni 2017

NTTSatu.com – BORONG – Wakil Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas menyatakann, pembangunan adalah sebuah perubahan karena itu pembangunan harus terus berkelanjutan.

Penegasan itu disampaikannya ketika menjadi pemateri dalam Seminar yang digelar Himpunan Mahasiswa Manggarai Timur Universitas Flores (HIPMMATIM UNFLOR) di Borong, Sabtu, 10 Juni 2017.

Seminar ini digelar dibawah tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia Merupakan Pencapaian Pembangunan yang Harus Bisa Diraih”

Menurut Wabup Agas, pembangunan adalah perubahan yang direncanakan, diukur capaiannya dan berkelanjutan. Perubahan itu pada manusia sebagai pelaku, struktur dan perilaku masyakatnya  sendiri.

Dikatakannya, Manggarai Timur kabupaten yang boleh dikatakan masih baru di NTT sudah terjadi begitu banyak perubahan pembangunan . “Kalau orang tidak mengaku atas perubahan di Manggarai Timur, berarti dia menyangkal perubahan itu. Dia mungkin tidak tinggal di Manggarai Timur yang telah banyak berubah ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Dikatkakanya, pembangunan itu tidak pernah berhenti, karena kebutuhan itu mengikuti kebutuhan manusianya. Perubahan dalam proses pembangunan itu pasti terjadi. Soalnya adalah cepat atau lambat.

Agas mengatakan pembagunan, pertama memenuhi hidup layak: Pangan, sandang, papan dan teknologi. Kedua, Mempertahankan jati diri. Itu yg membedakan dgn orang lain. Maka pembangunan tidak boleh lupa budaya.

Ketiga, untuk manusia yang berkreasi dan inovasi. Di situ letak partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Untuk pembangunan, jangan mengeluh. mari menggunakan segenap kemampuan dan pikiran untuk kesejahtraan kita sendiri. Karena mengeluh berarti mematikan harapan,” tegas Agas.

Sementara itu, Paskalis Sirajudin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyrkat Desa ( PMD) Matim menjelaskan banyak hal-hal teknis tentang pemerintah desa.

Dia menjelaskan, budaya perlu melekat diri seseorang yang bisa menyelesaikan berbagai  persoalan di desa melalui budaya.

Ketua DPRD Matim, Luko Modo dalam materi seminar menjelaskan posisi desa dengan perspektif politik,  bagaimana peran lembaga legislatif mendukung pemerintah desa.

” DPRD dalam membuat keputusan politik harus memperhatikan dua hal. Pertama, keputusan DPRD harus bisa melindungi hak-hak individu dan masyarakat. Kedua, keputusan DPRD harus mampu meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat “, jelasnya.

Luko Modo menambahkan,  secara prosedural keputusan politik DPRD mesti mengikuti prosedur hukum yang benar dan harus melibatkan masyarakat dalam prosesnya​.

Ditanyai soal harapannya kepada mahasiswa Manggarai Timur, kepada media ini ia menjelaskan, mahasiswa mesti banyak belajar di perguruan tinggi dan praktekkan apa yang dipelajari itu di tengah masyarakat.

“Teori mantap. Prakteknya oke. Jadi tugas akademik dan pengabdian masyarakatnya​ mesti seiring sejalan,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Unflor Ende asal Manggarai Tinur, tokoh masyarakat Balus Permai dan siswa/i SMAN 10 Balus dan siswa/i Sekolah Dasar St. Gregorius Balus. (mus)

Komentar ANDA?