Pembuatan Sumur Bor Belum Bisa Dilakukan

0
291
????????????????????????????????????

KUPANG. NTTsatu.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang, Beny Sain mengaku rencana pembuatan sumur bor guna mengantisipasi kebutuhan air bagi masyarakat Kota Kupang selama musim kemarau saat belum bisa teralisasi tahun ini. Alasannya, dana kurang.

“Salah satu langka strategis dalam mengatasi masalah kekeringan yang melanda Kota Kupang dan sekitarnya dengan membuka sumber air baru yakni sumur bor yang merupakan hasil koordinasi PDAM Kota Kupang dengan kami Dinas PU sebagai pelaksana teknis, belum bisa terjawab tahun ini,” kata Beny Sain yang didampingi Kabid Cipta Karya PU Kota,Viktor Muabana di ruangkerja, kemarin.

Menurutnya,belum bisa teralisasinya, karena usulan anggaran diperubahan tidak tejawab menyusul keuangan daerah tidak mencukupi. Usulan itu baru akan dipenuhi pada APBD 2016 mendatang.

“Baru bisa terjawab di apbd 2016 nanti. Pelaksanaannya tentu tahun depan. Dan kemungkinan akan direalisir hanya lima unit sumur saja,” katanya.

Dia mengatakan,untuk langka penanganan sementara dalam memenuhi kebutuhan air bagi wilayah yang rawan air yakni dengan pelayanan tengki gratis bagi masyarakat.

“Sebagai langka penanganan yakni dengan memberikan pelayanan melalui mobil tengki milik pemerintahan kota.Namun proses pelayanan untuk saat ini belum dilaksanakan, karena diperkirakan puncak kemarau sekitar minggu kedua dalam bulan ini barus terasa. Karena itu proses pelayanan baru dilakukan minggu kedua tersebut pada titik yang telah indentifikasi oleh PDAM dan BPBD Kota ,” tuturnya.

Dia mengatakan,titik yang rawan tersebut diantaranya Manulai II, Kuanino, Oeba, Naikoten I dan Naikoten II, Bello, Batuplat, serta Airnona.

Sementara Kabid Ciptakarya PU Kota, Viktor Muabana mengatakan, langka lain yang dilakukan bidang ciptakarya, adalah terus melakukan proses pemasangan sambungan pipa dengan sumber air dari Tilong yang dikelolah oleh BLUD PKPAM.

“Sumber air yang akan dialirkan dari Tilong ini nanti akan masuk ke
Tulung baru disalurkan melalui jaringan yan telah dipasang tersebut,” katanya.

Terpisa anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang, Merry Salouw mengakui, usulan untuk pembuatan sumber air baru dalam mengatasi masalah krisis air dimusim kemarau dengan membuat sumur bor, belum bisa terjawab di perubahan, karena kondisi keuangan daerah yang sangat kecil. Untuk ususlan tersebut baru bisa di akomodir pada APBD murni nanti.(rif/bp)
====
Foto Kadis PU Kota Kupang, Beny Sain dan Kabid Cipta Karya, Viktor Muabana

Komentar ANDA?