Pemda Flotim Masih Telusuri Asal Tiga TKI Yang Diculik

0
362
Wakil Bupati Flores Timur, Valens Tukan

KUPANG.NTTsatu.com – Wakil Bupati Flotim, Valens Tukan mengakui, Pemerintah Kabupaten Flotim masih menelusuri apa benar tiga tenaga kerja Indonesia yang diculik ketika sedang melaut di perairan Malaysia itu berasal dari Flores Timur atau tidak.

“Dari namanya kita bisa berkesimpulan kalau mereka itu berasal dari  Flores Timur. Untuk mengetahuinya secara pasti tim masih mencari tahu. Mudah-mudaha cepat diketahui dengan pasti apakah mereka itu enar berasal dari Flotim ataukan tidak,” kata Valens Tukan yang dihubungi NTTsatu.com dari Kupang ke Larantuka, Senin, 11 Juli 2016.

Wakil Bupati Valens ini berharap ada keluarga yang melaporkan ke Pemda kalau benar ketiga orang itu berasal dari Flitim.

“Jadi prinsipnya, tim sedang melacak tapi kita berharap  ada keluarga yang bisa mendatangi Pemda Flotim dan melaporkannya sehingga bisa dilakukan upaya selanjutnya,” katanya.

Sebelumnya dieritakan,  penculikan tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Malaysia begitu cepat menyebar membuat Gubernu NTT, Frans Lebu Raya meminta pemerintah pusat untuk bergerak cepat menyelamatkan mereka.

Gubernur Lebu Raya yang dihubungi di Kupang, Minggu, 10 Juli 2016 malam menegaskan, dia berharap pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk menyelamatkan ketiga warga negara Indonesia (WNI) asal NTT yang diculik saat mencari ikan di perairan Malaysia.

“Saya sudah terima informasi itu dan sudah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat di Jakarta. Intinya, kita minta agar segera melakukan tindakan cepat untuk menyelematkan mereka,” katanya.

Lebu Raya menjelaskan, dari informasi yang ia peroleh ada tiga nama warga Nunukan asal NTT yang diculik oleh kelompok bersenjata ketika mereka sedang mencari ikan di perairan Malaysia. Ketiga orang tersebut, menurut informasi itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.

“Tetapi untuk lebih jelasnya lagi kita masih koordinasikan dengan pihak imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata tersebut,” ujarnya. (bp)

Komentar ANDA?