NTTsatu.com – KUPANG – Bupati Lembata Eliazer Yentji Sinur menegaskan dia bersama wakilnya Thomas Langoday saat ini lebih serius mengenjot peningkatan Pandapatan Asli Daerah (PAD). Jika PAD sudah besar baru memperhatikan pembangunan jalan di Kabupaten itu.
“Saat saya pimpin Lembata periode pertama, PAD hanya sebesar Rp 11 miliar dan sekarang sudah meningkat menjadi Rp 74 miliar. Kita terus genjot potensi ekonomi lainnya agar PAD terus naik. Jalan kan tidak memberikan kontribusi untuk PAD;” katanya kepada media ini di Kupang, Selasa, 19 Pebruari 2019.
Pernyataan bupati Sunur ini disampaikan terkait berbagai komentar yang berseliweran di media sosial tentang kondisi jalan di Lembata yang sangat memprihatinkan saat ini.
Didampingi Kadis PU Lembata Paskalis Tapobali bupati Sunur mengakui total jalan kabupaten di Lembata mencapai lebih dari 500 km, jika tiap kilo meter jalan membutuhkan sekitar 4 miliar maka dana yang harus dikucurkan sekitar lebih dari Rp 2 triliun.
“Kemampuan kita sangat terbatas dan kita tidak bisa bangun jalan secara parsial saja kita mau bangun sekaligus. Karena kalau kita bangun di satu kecamatan hanya 2 km setiap tahun, dua tahun lagi rusak dan kita bangun lagi. Ini masalahnya, apalagi jalan tidak memberikan kontribusi bagi PAD,” tegasnya.
Dia mengatakan, pemerintah tetap akan memperhatikan pembangunan jalan tetapi sektor yang lain bernilai ekonomis harus diutamakan. (bp)