Pemerintah dan Gereja Harus Berkolaborasi Dengan Baik

0
745

NTTsatu.com – KUPANG – Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, dia minta agar di bawah pemerintahannya. pemerintah dan gereja harus mampu berkolaborasi secara baik demi terciptanya masyarakat Nusa Tenggara Timur yang sejahtera.

Caranya, menyamakan  program serta visi antara pemerintah dan gereja. Dan kolaborasi ini harus menyentuh semua aspek kesejahteraan masyarakat, baik dari segi ekonominya, pendidikannya, maupun peradabannya. Oleh karena itu sekali lagi dikatakan bahwa kolaborasi itu sangatlah penting.

Hal ini dikatakan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Persidangan Klasis Istimewa IV dan Persidangan Majelis Klasis Kupang Tengah, yang berlangsung di gedung kebaktian Gereja Bet’el Maulafa, Rabu 15/01/2020.

Gubernur mencontohkan, dalam bidang pertanian maupun perikanan misalnya, pemerintah menyediakan bibit serta benih kepada masyarakat, ketika selesai diberikan pihak gereja harus masuk untuk melakukan bimbingan serta pengawasan, agar bantuan dari pemerintah ini tidak sia – sia, tetapi mampu membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

Sekian lama yang terjadi di NTT adalah memang benar orang kerja, dan itu fakta. Tetapi tidak tahu apa yang dikerjakan. Karena sekian lama output dari uang yang dikeluarkan adalah bahwa program telah dikerjakan. Maka sekarang harus rubah, outputnya adalah telah terjadi kemajuan terhadap ekonomi rakyat.

Pada kesempatan yang sama ini pula, gubernur mengangkat tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini di NTT. Gereja juga harus terlibat dalam memajukan pendidikan di NTT.

“Saya lebih setuju apabila karakter setiap orang harus dibentuk sejak dini, dan PAUD adalah salah satunya. Gereja harus mempunyai PAUD. Rancang secara baik, buatkan visi yang hebat, siapkan guru – guru yang berkualitas bagus, barulah duduk bersama pemerintah berkaitan dengan anggarannya. Dan kalau ini bisa berjalan dengan baik, maka saya pastikan kedepan kita akan memiliki anak – anak muda dari NTT yang pintar dan berkarakter,”  ungkap Laiskodat.

Sementara itu Ketua Majelis Jemaat Bet’el Maulafa, Pdt. Lory Viktoria Lena – Foeh, menggambarkan tentang keadaan jemaat di gereja ini. Saat ini mereka memiliki 7 organisasi tani yang selalu bekerja untuk kesejahteraan jemaat.

Mereka memiliki sarana pendukung, diantaranya 3 sumur bor dan satu buah sumur biasa, yang dipakai dalam mengolah lahan pertanian yang ada. Dan sudah banyak hasil yang dipanen. Ada ribuan anakan yang saat ini sudah ditanam dan sebentar lagi akan dipanen.

“Inilah salah satu bentuk dukungan kami dari pihak Gereja dalam mendukung program pemerintah demi kemajuan ekonomi masyarakat. Sekali lagi kami sangat membutuhkan kerjasama dari pihak pemerintah, khususnya dalam penyediaan bibit, sehingga semua lahan kosong yang ada dapat kami manfaatkan,” ungkap Pendeta Lory.

Turut hadir pada kesempatan ini, Ketua Majelis Sinode GMIT, Pendeta Mery Kolimon, Ketua MUI – NTT, Abdul Kadir Makarim, Staf Khusus Gubernur, Imanuel Blegur, Staf Ahli Gubernur, Semuel Pakereng dan juga beberapa pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi NTT. (*/bp)

Komentar ANDA?