Pemkab Ngada Sambut Baik Pengembangan PLTP Mataloko

0
800

KUPANG. NTTsatu.com – Dalam rangka mengembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan di Mataloko, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, PLN melakukan sosialisasi dihadapan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada dan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat untuk memaparkan pentingnya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Mataloko.

Pengembangan PLTP Mataloko ini masuk kedalam Program 35 ribu MW yang menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi- JK dalam bidang infrastruktur kelistrikan.

Sosialisasi yang bertajuk “Expose penugasan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi Mataloko” ini digelar di aula Kantor Bupati Ngada, Kamis (24/02), dengan moderator Asisten II Setda Ngada. Dalam kesempatan ini PLN memberikan sosialisasi terkait tugas dari  Pemerintah dalam hal ini Menteri ESDM kepada PLN untuk mengembangkan potensi pemanfaatan panasbumi di Mataloko.

Dalam kesempatan tersebut PLN memaparkan potensi panas bumi yang ada di Daerah sekitar sumur panas bumi yang telah digali di Mataloko. Menurut studi geosaint yang telah dilakukan kementerian ESDM, di sekitar sumur existing PLTP Mataloko terdapat 63 MW cadangan terduga, hal inilah yang nantinya akan direview oleh PLN terkait cadangan terduga tersebut.

Saat ini PLTP Mataloko telah berhasil masuk ke sistem Bajawa sejak tahun 2010 dan memberikan pasokan listrik sebesar 1 x 2,5 MW. Dengan pemakaian sendiri yang digunakan untuk pengoperasian internal PLTP sebesar 300 kW.

Dengan SK Menteri ESDM no 4824 k/30/MEM/2015 artinya PLN berkewajiban untuk mengembangkan PLTP Mataloko. Rencananya PLN akan mengembangkan PLTP Mataloko dengan penambahan kapasitas 2 x 10 MW dan menargetkan pengerjaan rampung serta masuk Sistem Kelistrikan Bajawa pada tahun 2019 dan 2020 mendatang.

“PLN akan bergerak cepat untuk proses pengembangan PLTP Mataloko, hal ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Bajawa dan sekitarnya, dengan tetap memperhatikan setiap detail pengerjaannya,” ujar General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur di Bajawa, Ngada.

Rencana pengembangan PLTP Mataloko ini disambut antusias oleh Bupati Ngada Marianus Sae, yang secara tegas berjanji untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk PLN dalam proses pengerjaan pengembangan PLTP Mataloko di Desa Ulubelu. Kecamatan Golewa.

“Kami sangat senang sekali dengan rencana pengembangan PLTP Mataloko, kami pastikan akan membantu dan mendukung PLN dalam proyek pengembangan tersebut, karena harapan kami cuma satu yakni wilayah kami ini terang benderang,” ungkap Marianus Sae.

Hadir juga dalam acara sosialisasi, Wakil Bupati Ngada, Paulus Soliwoa, Ketua DPRD Ngada, Wakpolres Ngada, dan Kepala Dinas ESDM Ngada. Juga Camat dari dari tiga kecamatan sekitar PLTP Mataloko, yakni Camat Golewa, Golewa Selatan, Golewa Barat, dan desa-desa sekitar PLTP Mataloko, serta sejumlah tokoh masyarakat dari tiga kecamatan.

Saat ini beban puncak di Ngada sebesar 5,5 MW pada malam hari yang disuplai dari PLTD Faobata dan PLTP Mataloko, jelas Manajer PLN Rayon Bajawa, Mashuri.

Selain itu, untuk Sistem Transmisi Flores,  PLN juga tengah membangun Gardu Induk Transmisi 150 kV dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sampai Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Khusus di daerah Ngada sendiri terdapat 50 tower yang sedang dikerjakan.

Jika seluruh pengerjaan transmisi dan Gardu Induk ini selesai maka pulau flores akan memiliki sistem interkoneksi 150 kV, kecuali transmisi existing dari PLTU Ropa menuju Ende dan PLTU Ropa menuju Maumere, transmisi 70 kV. (humas PT PLN Wilayah NTT)

======

Keterangan Foto: Suasana sosialisasi di Aula Kantor Bupati Ngada

Komentar ANDA?