NTTsatu.com -KUPANG -Gubernur Viktor Laiskodat dan wakil gubernur Josef Nae Soi, bertemu dengan para akademisi Perguruan Tinggi di Kupang, hari Ini, Rabu (21/11/2018). Pertemuan ini untuk menyamakan persepsi bagaimana membangun pariwisata di daerah ini.
Pertemuan yang digelar di Aston Hotel itu dihadiri sejumlah akademisi dari lembaga Perguruan Tinggi (PT) sedaratan Timor, Alor, Rote Ndao.
Pertemuan ini juga untuk menyatukan pemahaman dan kemitraan yang strategis dalam mendukung pembangunan NTT menuju sejahtera 2018-2023.
Acara ini dipandu Kadis Pariwisata NTT, Marius Jelamu dengan pembicara utama Gubernur dan Wagub NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi serta Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Prof. Daniel Kameo.
Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memperoleh dukungan dan kontribusi dalam rangka menghasilkan agenda pembangunan menuju NTT sejahtera.
Hasil yang ingin dicapai dari pertemuan ini, yakni meningkatkan kemitraan yang strategis antara Pemprov NTT dengan Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi (PT) swasta dan negeri se-daratan Timor, Alor dan Rote Ndao.
Wagub NTT, Josef Nae Soi mengatakan, pertemuan yang dilakukan sangat luar biasa, karena mempertemukan tokoh dunia pendidikan dan pemerintahan.
“Ini dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Teman-teman dari PT memiliki dimensi idealis, dan kami di pemerintah menganut dimensi ralistis,” kata Josef.
Dikatakan, adanya pertemuan antara dimensi idealis dan dimensi realistis, maka munculnya dimensi fleksibelitas.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, dengan melihat perkembangan perguruan tinggi di Indonesia dan NTT, maka Pemprov NTT perlu melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga pendidikan tinggi.
“Kami dalam program pembangunan, fokus pada infrastruktur dengan penggerak ekonomi utama adalah pariwisata. Jika pariwisata yang utama, maka semua sektor kita arahkan ke pariwisata,” kata Viktor.
Dikatakan, NTT dari aspek tourisme di NTT sangat luar biasa dan hasil penelitian saya bahwa wisata budaya dan alam di NTT sangat eksotik.
“Kalau bicara pariwisata NTT, maka yang kita bicarakan pertama adalah infrastruktur. Aksesibilitas perlu kita perhatikan,” katanya.
Dia mencontohkan, jika dari Atambua, Atapupu, Wini, Alor, Lembata, Flotim kembali ke lintasan itu. “Ini harus ada transportasi tetap dan konektivitas di NTT harus kita buka,” katanya. (*/gan)