Pemprov Resmi Tutup Pelabuhan Laut

0
1083
NT5satu.com — KUPANG — Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggsra Timur (NTT) secara resmi menutup Seluruh Pelabuhan Laut baik untuk jalur Transportasi Kapal Pelni maupun untuk Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Khusus untuk angkutan penumpang dari dan ke daerah lain d NTT.

 

Penutupan seluruh Pelabuhan Laut dan Penyeberangan ini hanya berlaku khusus untuk angkutan penumpang, sementara untuk Angkutan barang dan Jasa tetap diijinkan.

“Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Provinsi NTT telah mengirim surat resmi ke PT Pelni (Persero) dan ASDP untuk tidak lagi mengangkut Penumpang tetapi hanya mengakut barang dan Jasa unruk kepentingan masyarakat NTT tapi untuk penumpang ditutup.”jelas Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si dalam keterangan Persnya di Ruang Biro Humas Setda NTT pada Senin, 13/04/2020 di Kupang.

Menurutnya, setelah Pemerintah Pusat melalui Operator Pelabuhan baik PT  Pelni (Persero) maupun PT ASDP membatalkan pelayaran khusus untuk angkutan penumpang ke NTT.

“setelah ada surat dari Pemprov NTT ada pembatalan kapal Pelni yang hendak ke NTT pada pekan ini yakni KM Umsini dan KM Bukit Siguntang termasuk sejumlah trayek Kapal Ferry ke sejumlah daerah di NTT langsung dibatalkan oleh Operator.” katanya.

Dikatakan, semua perusahaan pelayaran telah mengembalikan uang penumpang yang terlanjur membeli tiket sebelumnya. Dengan demikian, ia menegaskan tak ada penumpang yang rugi akibat pembatalan itu.

“Semua uang tiket penumpang yang terlanjur beli tiket sudah dikembalikan oleh perusahaan sehingga pasti tidak ada yang dirugikan,” ungkap mantan Kadis Pariwisata NTT ini.

Sementara itu, seperti yang dikutip dari BeritaTrans.com)– Manajemen PT Pelni (Persero) membatalkan pelayaran sejumlah kapal penumpang ke Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keputusan tersebut dibuat berdasarkan instruksi Dinas Perhubungan NTT yang melarang Pelni mengangkut penumpang jelang musim mudik guna menghindari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Kepala Operasional Pelni Cabang Kupang Bastian menyatakan pihaknya membatalkan pelayaran dua kapal penumpang yang akan singgah dan turun di Pelabuhan Tenau dalam beberapa hari ke depan.

“Kami sudah batalkan. Jadi Kapal KM Umsini dan KM Bukit Siguntang yang rencananya 18 dan 19 April 2020 akan bertolak dari Makassar sudah dibatalkan,” ungkap Bastian, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/4/2020).

Bastian menyatakan perusahaan telah mengembalikan uang penumpang yang terlanjur membeli tiket sebelumnya. Dengan demikian, ia menegaskan tak ada penumpang yang rugi akibat pembatalan itu.

Tadinya, kapal itu akan berangkat menuju Pelabuhan Tenau pada Jumat (17/4/2020) dan Sabtu (18/4/2020) besok. Bastian bilang larangan pengangkutan penumpang ke Pelabuhan Tenau akan berlaku hingga akhir April 2020.

“Sudah banyak juga penumpang yang mengembalikan tiketnya. Kami lakukan ini juga bagian dari mengikuti arahan dari Bapak Gubernur NTT yang melarang beroperasi itu sampai dengan akhir April,” jelas Bastian.

Namun, Bastian menyatakan untuk pengangkutan barang logistik tetap beroperasi secara normal. Pemerintah provinsi NTT mengizinkan kapal yang mendistribusikan bahan-bahan logistik.
Tak hanya ke NTT, Pelni juga telah menyetop sementara pelayaran kapal penumpangnya ke daerah lain di tengah penyebaran virus corona.

Kebijakan ini dilakukan karena sejumlah pemerintah daerah (pemda) telah menutup akses masuk dan keluarnya masyarakat.
Beberapa wilayah yang aksesnya ditutup tersebut, antara lain Jayapura, Timika, Agats, Merauke, Nabire, Biak, Serui, Sorong, Manokwari, Kaimana, Fakfak, Wasior, Saumlaki, Namrole, Sanana, Dobo, Batulicin, Bontang, Waingapu, Larantuka, Blinyu, Tanjung Pandan, Awerange, Bitung, Letung, dan Tarempa.

Penutupan itu berdampak pada operasional kapal penumpang milik Pelni, di antaranya beberapa kapal penumpang yang terdampak adalah KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Dempo, KM Labobar, KM Sinabung, KM Tidar, KM Leuser, KM Tilongkabila, KM Tatamailau, KM Sirimau, KM Bukit Raya, KM Lawit, KM Kelimutu, KM Pangrango, KM Sangiang, KM Egon serta KM Binaiya.

“Hingga kini, kapal kami diperbolehkan bersandar hanya untuk kebutuhan bongkar muat barang untuk sembako dan kargo, tetapi tidak untuk aktivitas naik turun penumpang. Demi keamanan bersama, Pelni mematuhi kebijakan yang berlaku,” ucap Yahya. (antara/tim)

Komentar ANDA?