NTTsatu.com – SIKKA- Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Dr. TC Hilers Maumere, Kabupaten Sikka terus meningkat. Hingga kini 21 penderita masih dirawat insentif. Dari jumlah tersebut, 19 pasien merupakan anak-anak dan dua pasien lainnya orang dewasa.
“Setiap tahun pasti ada kasus DBD. Dari bulan Januari-Februari 2019 ini kasusnya memang agak banyak,” ujar Direktur RSUD Dr.TC Hilers Maumere, dr.Clara Yosefina Francis kepada wartawan, Rabu (20/2/2019).
Total pasien DBD per Januari tahun 2019 telah mencapai 50 orang dan Februari 2019 mencapai 45 orang.
“Ini data kami dari rumah sakit, kalau untuk dinas kesehatan pasti beda, karena dinas kesehatan pasti memperoleh data dari puskesmas dan rumah sakit swasta, jadi total dua bulan di tahun 2019 jumlah paseien DBD telah mencapai 95 orang,” katanya.
Hingga Sabtu 16 Februaru 2019 sebanyak 95 orang dan dua diantaranya meninggal dunia. Total penderita ini, menurun dibanding dengan tahun 2018 lalu.
“Kalau datang sudah kritis, sangat sulit ditangani. Rumah sakit pasti upayakan penangnan tetapi pencegahan harus dari masyarakat. Jaga kebersihan lingkungan sehingga bisa mencegah DBD,” tandasnya.
Ia menambahkan, DBD merupakan penyakit berbahaya, karena itu setiap rumah harus menyiapkan alat penangkal jentik.
“DBD merupakan penyakit berbasis perilaku. Rumah sakit hanya melakukan penanganan sehingga perlu kesadaran semua pihak termasuk masyarakat untuk mencegahnya dengan melakukan langkah 4 M (menutup, menguras, menimbun, membersihkan),” pungkasnya. (*/bp)