Pendistribusian Raskin di Manggarai dan Matim Belum Tuntas

0
769
Foto : Operasi pasar yang digelar untuk masyarakat (ist)

RUTENG. NTTSatu.com – Pendistribusian beras untuk orang miskin (raskin)  tahap I bulan Januari-Juni 2016 belum mencapai 100 persen untuk Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur (Matim). Kabupaten Manggarai baru mencapai 45 persen sementara Matim sudah 50an persen.

Basilus Anus Muruk   kepala  Dolog Sub Divre Ruteng kepada NTTsatu.com, Rabu (22/6) di ruang kerjanya menjelaskan, lambatanya pendistribusian raskin tersebut untuk wilayah sub divre Ruteng karena lambanya masyarakat yang mendapat jatah beras raskin mengumpulkan dana untuk pembelian raskin kepada kepala desa sehingga pihak  desapun belum bisa mengambil beras di dolog Ruteng hingga pada akhir bulan Juni ini.

Dikatakanya, prisipnya pihak dolog tetap menunggu  pihakdesa datang mengambil beras raskin di Ruteng. “Kami tetap tunggu sampai pihak desa mendapat jatah beras raskin untuk masyarakat sesuai jatah yang sudah diteapkan,” katanya.

Terkait operasi pasar murah, Anus Muruk menjelaskan, pihaknya  belum dikonfirmasi oleh pihak Pemda kedua kabupaten tersebut untuk melakukan operasi pasar murah dalam mencegah inflasi harga beras dan dalam bulan puasa sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri yang akan datang.

“Operasi pasar kami tunggu kordinasi dari pihak Pemda, Matim biasanya oleh Bagian ekonomi dan Disperidagkop,” katanya.

Selama  bulan Juni, pihaknya melakukan operasi pasar untuk kelurahan yang ada Kecamatan Langke  Rembong  dengan harga beras Rp 7.900/kg  dan penyerapannya tidak sama seperti pada bulan Januari lalu.

“Salah satu alasan turunya  minat masyarakat membeli beras saat perasi pasar karena sekarang sedang musim panen, sehingga harga beras di pasar masih stabil,” katanya.

Stok beras untuk operasi pasar masih tesedia. Pihak Dolog Ruteng melakukan operasi pasar setiap hari di kantor  Dolog. Setiap hari ada warga yang datang beli beras disini,” paparnya.

Sementara pantauan NTTsatu.com Kamis (23/6) harga beras di pasar inpres ibu kota Kabupaten Manggarai  berkisar rata-rata Rp 10 ribu/kg sementara per karung 50 Kg Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu. Harga ini berangsur turun ketika banyaknya pasokan beras lokal petani Manggarai seperti dari kecamatan Satar Mes, Kecamatan Ruteng dan dari juga pasokan dari Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.

Hanis Human warga kelurahan Tenda kepada NTTSatu.com Kamis (23/6) mengatakan,  harga beras yang dijual  pada saat operasi sangat murah sehingga mudah dijangkau masyarakat kecil. Harga beras operasi pasar hanya Rp 7.900/kg.

Dia berharap operasi pasar dilakukan terus menerus agar harga beras tidak dinaikan begitu saja oleh pedagang. “Kita ingin operasi pasar ini rutin dilakukan untuk masyarakat Manggarai,” katanya .(mus)

Komentar ANDA?