Penemuan Kerangka Mayat Gegerkan Warga Kampung Tenda, Manggarai

0
570
Foto: Kerangka mayat sedang dibawa tim Polres Manggarai menuju RSUD Ben Mboy, Ruteng untuk diperiksa

NTTsatu.con – RUTENG –  Penemuan Mayat di Hutan Mongko Lait Kelurahan Poco Mal  kelurahan pemekaran dari kelurahan Tenda kecamatan Langke Rembong, gegerkan Warga kampung Tenda, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kerangka manusia yang sudah tidak dibaluti daging tersebut pertama kali ditemukan pada hari kamis 17 Agustus 2017 oleh dua warga kampung Tenda  saat  mencari kayu bakar di wilayah hutan tersebut.

Dari penemuan tragis ini  Sabtu  19 Agustus 2017 pukul pihak Polres Manggarai dari unit identifikasi satuan Reskrim mendatangi TKP dengan berjalan kaki dua jam menuju hutan tempat ditemukan  kerangka manusia dalam  posisi   tidur telengtang, kepala kearah utara dan terbungkus baju berwarna kuning, celana pendek warna putih dan kain sarung adat Manggarai serta tidak dikenali identitas maupun jenis kelaminnya.

Pihak Polres Manggarai mengevakuasi kerangkan manusia itu ke RSUD dr. Ben Mboi  Ruteng dibantu oleh  pihak Pemerintah Kecamatan Langke Rembong, BNPBD dan PMI Kabuaten Manggarai guna dilakukan pemeriksaan dan identifikasi  lebih lanjut.

Setelah menunggu beberapa jam di RSUD Ben Mboi kerangka manusia tersebut dapat diidentifikasi dimana dengan identitas kelamin perempuan nama  Cristina Lalut,  65 tahun, dengan alamat Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan. Langke Rembong, Kababupaten  Manggarai.

Foto: Kerangka manusia yang ditemukan di hutan kampung Tenda, Kabupaten Manggarai sedang dibungkus

“Hasil identifikasi itu kemudian dibenarkan oleh pihak keluarga yang mendatangi kamar jenasah RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Kebenaran itu diketahui berdasarkan pakaian yang dikenakan korban saat terkahir kali meninggalkan rumah.” kata Ipda Daniel Djihu Kasubag Humas Polres Manggarai kepada NTTsatu.com , Sabtu (19/8).

Daniel menjelaskan   menurut pihak keluarga bahwa korban mengalami gangguan jiwa atau depresi dan telah meninggalkan rumah sejak bulan Desember 2016 “Pihak keluarga sudah berupaya melakukan pencarian namun tidak ditemukan.

“Keberadaan korban hingga akhirnya  meninggal dunia di tengah hutan diduga akibat depresi yang membuatnya berjalan tak tentu arah dan  kesulitan mendapatkan makanan saat berada di dalam hutan,” ujarnya.

Ditambahkanya  Pihak keluarga tidak bersedia untuk melakukan identifikasi lanjutan guna mengetahui penyebab kematian korban karena menganggap kasus tersebut adalah sebuah musibah.

Data yang dihimpun NTTSatu.com   setelah pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai bencana bagi keluarga  kerangka  korban telah dibawa kerumah duka untuk dimakamkan secara layak. (mus)

Komentar ANDA?