NTTsatu.com — KUPANG — Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi (JNS) meminta masyarakat penerima Piagam dan Pin Bela Negara untuk memperkuat Sistem Senjata Sosial (Sissos) terutama dalam membangun NTT menuju sejahtera.
“Bela Negara tidak selamanya identik dengan angkat sejata untuk berperang yang kita kenal dengan Sistem Senjata Teknologi (Sistek). Tetapi bagi kita yang sipil, kita harus gunakan Sissos. Dengan bekerja keras dan membangun Nusa Tenggara Timur untuk bangkit menuju sejahtera sesuai profesi kita masing-masing, itulah salah satu bentuk bela negara, ” kata Wagub JNS saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Piagam dan Pin Bela Negara Bagi Masyarakat NTT di Kompleks Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) El Tari, Kamis (4/3).
Menurut Wagub Nae Soi, konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) masih relevan dengan keadaan negara sekarang, terlebih dengan Sissos. Karena sekarang tidak lagi perang fisik, tapi perang untuk melawan penyakit-penyakit sosial.
“Kita harus perkuat Sissos dengan menjaga Nusa Tenggara Timur, Nusa Terindah Toleransi dan Nusa Tanpa Terorisme. Karena matahari terbit dari Timur, Kita bangun Indonesia dari NTT. Membangun kerukunan civilius, bukan kerukunan semu. Tidak hanya toleransi dogmatis artinya keyakinan saya tidak boleh diganggu gugat, tapi juga membangun toleransi civilius ketika berhadapan dengan dan berinteraksi dengan orang lain yang tidak sesuku dan seagama,” kata pria asal Ngada tersebut.
Mantan anggota DPR itu memberikan apresiasi khusus kepada para penerima penghargaan dari kalangan masyarakat eks Timor-Timur. Kesetiaan dan perjuangan untuk tetap memilih jadi Warga Negara Indonesia dan menetap di NTT merupakan suatu bentuk kecintaan kepada NKRI.
“Mulai saat ini, saya tidak mau dengar lagi bahwa ini bekas pejuang Timor-Timur. Tetapi anda adalah warga negara Republik Indonesia, titik. Tidak boleh ada dikotomi di NTT, ini berasal dari ini, itu dari situ. Anda adalah WNI yang berdomisili di NTT dan menjadi penduduk NTT. Saya minta kepada masyarakat NTT, tidak boleh ada dikotomi lagi dengan saudara-saudara kita ini. Saya yakin perhatian Pemerintah Pusat tidak hanya sebatas kertas piagam penghargaan,” jelas politisi Golkar tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Mayjen (TNI) Dadang Hendrayudha mengatakan, kegiatan pemberian penghargaan dan Pin Bela Negara merupakan salah satu wujud penghargaan negara kepada kepada warga negara Indonesia yang berjasa dalam bentuk bela negara.
Menegakan dan mempertahankan keutuhan NKRI serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat tumbuhkembangkan semangat bela negara bagi semua komponen bangsa.
“Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat NTT khususnya para penerima penghargaan yang pernah berjuang di Timor-Timur. Kesetiaan saudara-saudara kepada NKRI diwujudkan dengan tetap memilih jadi WNI setelah jajak pendapat tahun 1999. Karenanya (saudara-saudara) berhak untuk terima penghargaan atas jasa dan pengorbanan ini. Piagam dan Pin ini merupakan bentuk komitmen pemerintah serta mengukuhkan saudara-saudara sebagai kader bela negara, “kata Prabowo dalam sambutan tertulisnya.
Berdasarkan Keputusan Menhan Nomor Kep/1189/M/XII, terdapat 11.485 warga masyarakat NTT yang menerima piagam penghargaan, yang sebagian besar adalah eks pejuang Timor-Timur . Pemberian penghargaan ini akan diberikan secara bertahap selama 4 kali sampai dengan bulan Agustus 2021. Untuk tahap pertama diberikan kepada 328 orang.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut unsur Forkopimda Provinsi NTT, para pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT, tokoh masyarakat NTT insan pers dan undangan lainnya. (**)