Penetapan KLB DBD di Sikka Sudah Memenuhi Syarat

0
367

KUPANG. NTTsatu.com – Kepala Dinas Kesehatan NTT, Kornelis Kodi Mete menyampaikan, Pemkab Sikka telah menetapkan daerahnnya sebagai daerah dengan KLB penyakit DBD. Penetapan status itu memang sudah memenuhi syarat.

Dihubungi di Kupang, Kamis, 04 Pebruari 2016, mantan Bupati Sumba Barat Daya ini menjelaskan, sesuai laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Sikka, penetapan status KLB DBD pada Senin, 1 Februari kemarin karena terjadinya peningkatan jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles itu dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Jika ada peningkatan jumlah kasus melampaui tiga kali lipat dari periode sama tahun sebelumnya maka memenuhi syarat untuk penetapan KLB,” ujar Kornelis.

Terkait penetapan status KLB dimaksud lanjutnya, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Sikka untuk segera melakukan tindakan untuk mencegah dan memberantas penyakit yang biasa timbul di  musim hujan itu. Dana penanganannya sudah dilakukan dinas kesehatan setempat.

Sementara anggota Anggota DPRD NTT asal PDI Perjuangan, Patris Lali Wolo mengatakan, Pemerintah melalui Dinas Kesehatan di semua kabupaten dan kota harus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang sehat. Hal ini penting untuk mencegah kejadian demam berdarah dengue (DBD) akibat giitan nyamuk malaria.

Menurutnya, memang saat ini kasus KLB DBD berdasarkan laporan yang ada baru teridetifikasi di Kabupaten Sikka. Tapi tidak tertutup kemungkinan kasus serupa terjadi di daerah lain.

Pasalnya, musim hujan seperti sekarang dengan intensitas dan kelembaban tinggi serta genangan air dimana- mana, sangat berpotensi hadirnya jentik- jentik nyamuk. Dengan demikian, akan ada begitu banyak populasi nyamuk di daerah itu. Ini yang perlu diperhatikan, terutama di Maumere yang mana zona malarianya cukup tinggi.

“Untuk mengantisipasi adanya KLB DBD, pemerintah melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan yang sehat,” kata Patris. (bp)

====

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Kornelius Kodi Mete

Komentar ANDA?