Oleh : Rm. Ambros Ladjar, Pr
Hari Minggu Pekan XXII Masa Biasa, 01 September 2024*. Bacaan. Ulangan 4: 1-2, 6-8 & Yak 1: 17-18, 21-27 dan Injil Mk 7: 1-8, 14-15, 21-23.
TEMA BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2024 REGIO NUSRA: *ALLAH SUMBER KEADILAN*.
Pada umumnya masyarakat kita di NTT masih teguh berpegang pada adat istiadat leluhur. Sebab kenyataan sebelum menerima ajaran agama manapun mereka sudah hidup dalam tradisi tersebut. Berbeda halnya dengan orang Yahudi dalam Kitab Suci yang lebih dahulu menerima ajaran agama yang mengatur cara hidup mereka. Mencuci kaki atau tangan misalnya juga sudah menjadi budaya kaum Yahudi ketika keluar masuk rumah. Mereka lakukan tradisi rutin itu setiap hari karena sudah diamantkan Kitab Taurat.
Musa dalam Kitab Ulangan menasihati orang Israel agar senantiasa setia pada segala aturan Taurat. Bila berlaku taat serta mampu menjalani hukum Tuhan secara baik maka menjadi sebuah indikasi khas bahwa mereka adalah umat yang takut akan Allah. Akibatnya mereka menjadi bangsa yang besar, bijaksana serta berbudi luhur. Sebab Allah selalu hadir dalam setiap peristiwa kehidupan mereka. Sebaliknya apabila melawan maka mereka akan jatuh ke dalam tangan bangsa lain. Harapan Musa tak jauh berbeda dengan penegasan Santo Yakobus bahwa orang beriman haruslah menjadi pelaku firman dalam hidup dan bukan cuma menjadi pendengar pasif.
Memasuki BKSN 2024 kita coba menyimak sisi hidup Nabi Habakuk. Dia bergelut dengan dinamika pelik zaman hidupnya serta menyibukan diri dalam setiap keprihatinan historis masa itu. Nabi ingin menangkap dan menghadirkan kehendak Tuhan Allah dalam setiap kesempatan apapun. Titik tolaknya adalah penindasan dari orang Babilonia yang mengakibatkan kerusakan yang tak terperikan maka Habakuk mengecam para penindas itu dalam doanya, dimana orang saleh hidup dengan doanya dan dia juga mengutuk ketidak adilan serta penyembahan berhala.
Berbicara tentang agama maka sudah pasti orang Yahudi berjuang tanam kaki. Karena Kenisah adalah pusat sentral peribadatan mereka walaupun terkadang tanpa penghayatan. Dari sebab itu dalam praktek hidup, tak luput dari perhatian Yesus. DIA mengecam tabiat mereka yang tak adil. Sebab aspek lahiriah itu lebih ditonjolkan sedangkan hal yang rohani cendrung diabaikan. Jangan heran apabila Yesus katakan: Apa yang masuk di mulut tak menajiskan, tapi apa yang keluar dari hati, itulah yang menajiskan orang.
Sudah sering muncul pikiran dan perbuatan tercela dalam hidup. Antara lain: Hujat, Iri hati, pencurian, perzinahan, perjudian, pembunuhan, pelacuran, perseteruan, dll. Yesus menegaskan: bangsa ini memuliakan Daku dengan bibirnya, tapi hatinya jauh dari pada-Ku. Fakta yang terjadi bahwa perintah Allah diabaikan oleh orang Yahudi. Sebab mereka lebih taat mempraktekan adat istiadat manusia tetapi tak patuhi hukum Tuhan. Kritikan yang sama dari Yesus pun masih tetap relevan buat bangsa kita yang tengah berkembang di gerbang transisi politik 2024 ini yang sarat segala kepentingan KODOK: Korupsi, Oligarki, Dinasti, Otoritarian dan Koncoisme.
Adalah jahat jika pemerintah tegakkan aturan tapi mereka sendiri melanggarnya. Sangat jelas mereka manipulasi hukum untuk kepentingan diri dan kelompok tanpa peduli. Banyak muatan kepentingan yang disampaikan bukan karena kehendak Tuhan demi kebaikan semua orang tapi demi nafsu kuasa pribadi. Orang lain dipaksakan harus mengikuti apa yang kita mau, padahal kenyataannya salah. Mestinya kita mengoreksi diri dalam pemahaman iman yang benar agar bisa luput dari kecaman Yesus. Dalam visi hidup, berjalan bersama, sudah kita membuka hati terhadap kehendak Tuhan?
*Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin๐๐๐๐น๐นโ๏ธ๐ชท๐ชท๐ค๐ค๐๐๏ธ๐ฐ๐๐๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Pastor Paroki Katedral Kupang