Percuma Mereka Beribadah Kepada-KU, Padahal Hatinya Jauh Dari Pada-Ku

0
1358

Oleh: Rm Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu Biasa XXII, 29 Agustus 2021. Bacaan: Ulangan 4: 1-2, 6-8 & Yak 1: 17-18, 21-22, 27 dan Injil  Mk 7: 1-8.

Kita secara ketat menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid ini. Tiap hari kita berurusan dengan *5 M : Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Membatasi mobilitas*. Perilaku hidup sehat ini mulanya agak terpaksa, tapi lama kelamaan jadi terbiasa. Mencuci kaki atau tangan juga sudah menjadi budaya orang Yahudi. Saat keluar masuk rumah mereka lakukan itu sebagai tradisi.

Musa dalam Kitab Ulangan menasihati orang Israel agar tetap setia. Mereka dengan taat harus menjalani hukum Tuhan. Sebab sesungguhnya menjadi kebanggaan jika mereka adalah umat yang takut akan Allah. Konsekuensinya *mereka harus taat sebagai bangsa besar yang bijak dan berbudi*. Sebab Allah selalu hadir dalam peristiwa hidup mereka. Apa yang diharapkan Musa tak jauh berbeda dengan penegasan Sto. Yakobus. *Orang yang sungguh beriman hendaklah menjadi pelaku firman* dalam hidup dan bukan cuma menjadi pendengar.

Ketika berbicara tentang agama maka orang Yahudi tanam kaki. Kenisah menjadi pusat sentral peribadatan. Walaupun demikian kadang tanpa penghayatan. *Sebab itu dalam praktek hidup, Yesus mengecam tabiat mereka*. Sebab hal lahiriah lebih mereka tonjolkan, sedsngkan yang rohani mereka abaikan. Jangan heran kalau Yesus katakan: Apa yang masuk di mulut tak menajiskan. Tapi *apa yang keluar dari hati, itulah yang menajiskan*. Sebab muncul pikiran dan perbuatan tercela dalam hidup. Hujat, Iri hati, pencurian, perjudian, perzinahan, pembunuhan, pelacuran, perseteruan, dll. Yesus tegaskan: bangsa ini memuliakan Daku dengan bibirnya, tapi hatinya jauh dari pada-Ku.

Kenyataan bahwa perintah Allah diabaikan oleh orang Yahudi. Mereka itu lebih taat mempraktekan adat istiadat manusia. *Kritikan Yesus pun relevan buat kita sekarang di masa pandemi ini*. Adalah jahat jika pemerintah tegakkan aturan tapi mereka sendiri yang melanggarnya. Jelas mereka manipulasi hukum Tuhan untuk kepentingan mereka. Soalnya banyak muatan yang kita sampaikan sebagai kehendak Tuhan, padahal kemauan kita. Kita paksakan orang lain harus mengikuti apa yang kita mau, padahal nyatanya salah. Marilah *kita perbaiki diri kita agar luput dari kecaman Yesus* yang dilontarkan sesama.

Salam sehat di Hari Minggu untuk semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin 🙏🙏🌹✝️🌹🍇🫐🔥🔥🇮🇩🇮🇩

*): Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?