KUPANG. NTTsatu.com – Perilaku hidup sehat masyarakat Nusa Tenggara Timur harus terus digelorakan setiap saat. Pasalnya masih banyak orang yang belum memperhatikan pola hidup sehat dengan baik sehingga rentan terhadap penyakit.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pokja Air minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) , Jejaring Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan peluncuran Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Provinsi NTT di Hotel Ima Kupang, hari Rabu, 17 Juni 2015. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Bappeda Provinsi NTT, Dinas kesehatan Provinsi NTT , Dinas PU, Unicef Provinsi NTT, Plan Indonesia, dan Cis Timor.
Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni ketika membuka kegiatan itu mengatakan, pembangunan sanitasi tidak terlepas dari penyediaan air bersih. Selanjutnya harus didukung dengan perubahan perilaku yang dilandasi kepedulian terhadap lingkungan yang sehat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berlandaskan visi terwujudnya masyarakat NTT yang berkualitas sejahtera, dan demokratis.
Selain itu keterpaduan program dan upaya percepatan penanganan permasalahan pembangunan AMPL secara langsung akan memberikan peran yang besar bagi penurunan jumlah masyarakat miskin di Nusa Tenggara Timur 19,06 % pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, 20,03% yang salah satunya ditunjang dari kompenen peningkatan aksebilitas layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Menurut Wagub, kelompok kerja AMPL dapat terus menerus konsisten dan berkomitmen untuk bersama-sama mengawal berbagai dinamika pembangunan air minum dan sanitasi serta dapat bersinergi dan terintegrasi melalui basis desa /kelurahan demi menuntaskan permasalahan air dan sanisitas pada masyarakat NTT.
Dikatakannya, Rakor ini memiliki fungsi strategis. Oleh karena itu dibutuhkan infrastruktur pendukung dan Sumber Daya Manusia yang juga memadai untuk mengelolanya.
“Pertemuan ini harus bisa menghasilkan kerja sama, koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi antara berbagai stakeholder sesuai fungsi dan tanggung jawabnya,”tegas wakil Gubernur.
Sementara itu, Ketua Panitia Rakor Pokja AMPL Jejaring STBM , Ramsis Y Tella mengatakanm kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mensinergiskan pelaksanaan pembangunan Air minum dan sanitasi di provinsi NTT. Untuk itu dalam Rakor ini diharapkan dapat saling berkoordinasi, bersinergi, dan bertukar informasi pelaksanaan pembangunan AMPL di provinsi NTT.
Selain itu untuk mendorong adanya proses pembelajaran antara pelaku ditingkat provinsi, kabupaten, program dan kemitraan, salah satu upaya pembangunan desa/kelurahan melalui berbasis masyarakat. Kegiatan ini diakhiri dengan tandatangan bersama sebagai bukti mendukung kegiatan tersebut.
Rakor ini dihadiri oleh Purwanto (pimpinan Unicef Cabang Kupang), Peserta kegiatan Rakorda AMPL-NTT yakni Pokja AMPL Nasional, Pokja AMPL Provinsi, Pokja AMPL Kabupaten, Lembaga Mitra Pembangunan AMPL di Provinsi NTT. (ayu)