NTTsatu.com – MAUMERE – Setiap tanggal 1 Juni masyarakat Indonesia memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Dalam kaitan dengan itu, PMKRI Santo Thomas Morus Cabang Maumere akan menggelar diskusi publik pada Jumat (1/6) di Aula Nawacita Kampus Unipa Maumere.
Diskusi publik ini akan mengangkat tema Ideologi Pancasila dalam Kepungan Radikalisme dan Terorisme. Ada empat pembicara yang dihadirkan yakni Ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia Petrus Selestinus, Wakil Ketua STFK Ledalero Pater Otto Gusti Madung, Ketua Yayasan Unipa Maumere Sabinus Nabu, dan Silvano Keo Baghi, seorang penulis buku Negara Bukan-Bukan.
Oktavianus Alfin Aha selaku Ketua Panitia Diskusi Publik menjelaskan diskusi publik ini merupakan kerja sama PMKRI Maumere dan Yayasan Unipa Maumere. Dalam rencana, pihaknya akan menghadirkan kurang lebih 300 audiens meliputi badan eksekutif mahasiswa, pelajar SMA/SMK, organisasi kepemudaan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Dia mengatakan PMKRI Maumere sengaja mengangkat tema tersebut karena melihat Pancasila tengah terancam oleh paham-paham radikal. Sebagai organisasi kepemudaan yang berlandaskan intelektualitas, Alvia Aha menyebut debat publik tersebut sebagai bagian dari pertanggungjawaban PMKRI Maumere untuk menjaga nilai-nilai Pancasila.
Pada bagian lain, Ketua PMKRi Maumere Bendektus Rani menyorot situasi sosial politik yang terjadi di negara Indonesia, di mana antara lain adanya ancaman terhadap persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan RI. Untuk itu dia mengingatkan agar semua elemen masyarakat agar tetap setia menjaga nilai-nilai Pancasila.
Diskusi publik yang digelar PMKRI Maumere hematnya sebagai media positip dalam rangka memperdalam dan mempertajam kecintaan terhadap Pancasila sebagai dasar negara.*** (vic)
Foto: Ketua PMRI Maumere Benedektus Rani;