Perjuangkan Kapal Pelni Berlayar NTT – Papua

0
694
Foto: Pengurus Ikatan Keluarga Flobamora di Papua ketika bertemu berbagai pihak di Jakarta

NTTsatu.com – JAKARTA – Ikatan Keluarga Flobamora di Provinsi Papua Barat terus berjuang agar ada kapal Pelni bisa berlayar dari Nusa Tenggara Timur hingga ke Papua dan papua Barat. Pelayaran kapal Pelni milik pemerintah itu sangat membantu mereka untuk dengan mudah dan murah berlayar ke NTT.

Ketua Umum Ikatan Keluarga Masyarakat Flobamora di Papua Barat, Clinton C. Tallo yang menghubungi NTTsatu.com dari Jakarta ke Kupang, Jumat, 28 April 2017 malam mengaku, dia bersama sejumlah warga Papua Barat asal NTT sedang berada di Jakarta untuk memperjuangkan kepada pemerintah pusat agar bisa ada pelayaran dari NTT ke Papu, PP.

Dijelaskannya, sebelumnya ada pelayaran KM Dobonsolo yang berlayar dari NTT ke Papua dan Papua Barat, namun sejak beberapa tahun belakangan hingga saat ini tidak ada kapal yang menggantikan Dobonsolo tersebut.

“Kita akan sangat terbantu soal biaya transportasi ketika kita hendak berlibur ke NTT dan kembali ke Papua lagi kalau menggunakan kapal laut. Kalau menggunakan pesawat terlalu mahal,”katanya.

Pengalaman selama ini kata Tallo, banyak warga NTT yang berada di Papua dan Papua Barat tidak bisa kembali ke kampung halaman karena besarnya biaya transportasi.

Clinton yang datang ke Jakarta bersama Sekretarisnnya Romanus Pegan dan  beberapa pengurus lainnya seperti Agnes Langoday. Mereka telah bertemu dengan Akhmad Sujadi Manager PR dan CSR PT Pelni dan Capt Laude Muisi, vice Presiden operasi kapal penumang dan perintis dan diperoleh informasi kalau permintaan masyarakat itu bisa dipenuhi.

Dalam pertemuan itu diusulkan rute kapal pelni itu dengan titik start di Surabaya kemudia melitasi rute Maumere – Kupang – Ambon – Fak-Fak – Sorong – Kaimana – Manukwari – Nabira, PP.

“Sesuai pembicaraan kita bersama beberapa pihak itu, terungkap bahwa PT Pelni sangat siap namun perlu secepatnya dibuatkan surat juga surat dukungan dari Gubernur NTT dan Gubernur Papua serta Papua Barat. Kami upayakan secepatnya surat-surat itu sudah dikirim ke Menteri Perhubugan dan PT Pelni,” kata Clinton.

Komentar ANDA?