NTTSATU.COM — KUPANG — Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya meningkatkan percepatan pembangunan dengan penguatan sinergitas kelembagaan untuk membentuk kesatuan gerak dalam menjalankan program-program dari berbagai sektor.
Terkait hal tersebut maka dilaksanakan Rapat Kerja Pemerintah Provinsi NTT bersama Unsur Forkopimda dan Pihak terkait dalam Rangka Kolaborasi Pelaksanaan Program Pembangunan Tahun 2023 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertempat di Ruang Rapat Kantor Gubernur NTT pada Kamis 12 Januari 2023
Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Gubernur NTT Viktor Bubgtilu Laiskodat (VBL) bersama Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTT Johannna Lisapaly, Jajaran Forkopimda, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemrov NTT, Pihak Perbankan, Perguruan Tinggi serta Tokoh Agama.
Dalam Rapat tersebut, Gubernur NTT memberikan arahan terkait dengan kinerja pembangunan dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan agar terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan dapat menekan angka kemiskinan.
“Saya harapkan untuk tahun 2023 ini kita kerja lebih fokus pada semua program dan tentunya saya inginkan agar hasil dari kolaborasi kita dapat dirasakan oleh masyarakat. Kita Pemerintah bersama lembaga terkait saling satu padu turun ke lapangan dan menggerakan masyarakat kita untuk pengembangan potensi pertanian, peternakan, perikanan dan sektor lainnya. Harus ada peningkatan ekonomi sehingga dapat menekan angka kemiskinan,” ungkap Gubernur.
“Sejauh ini saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja secara luar biasa dan kita harapkan untuk terus ditingkatkan sehingga ada lompatan hebat dari tahun kemarin dan tahun 2023 ini,” harap Gubernur.
Gubernur menjelaskan, terkait sektor pertanian dapat dilakukan dengan pengembangan komoditi kelor dan jagung. “Kelor ini 1 Kg daun basah dapat dijual dengan harga Rp 5.000 dan untuk tepung kelor dapat dijual dengan harga Rp 100.000. Kita harus menggerakan masyarakat untuk mau mengembangkan komoditi ini karena kelor mudah dikembangkan dan apabila dibudidayakan dalam jumlah yang banyak maka akan sangat membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kita harus sadar dan tahu betul potensi kelor ini,” ungkap Gubernur.
“Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) sejauh ini sudah berjalan baik. Kita lihat dan kerjakan sesuai dengan pola kerja di Kabupaten Sumba Barat Daya yang saat ini dari 36.000 Ha menuju 60.000 Ha. Jadi semua kita kerja turun kontrol dilapangan dan bergerak bersama seluruh masyarakat petani kita. Serta dukungan dari lembaga keagamaan dan stakeholder dan juga hadirnya pengusaha,” ungkap Gubernur.
“Asalkan kita mau bergerak bersama mulai dari Pemerintah, masyarakat, dorongan dari tokoh masyarakat dan tokoh agam maka lahan yang kosong dapat dimanfaatkan dengan baik. Kita harus tingkatkan semangat kerja kita agar pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan,” ujar Gubernur.
Gubernur juga meminta dukungan dari Pihak Perbankan untuk ikut mendukung program pembangunan mengingat bahwa untuk mencapai keberhasilan pembangunan daerah maka tidak lepas dari peran lembaga-lembaga lainnya selain Pemerintah.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengungkapkan agar kolaborasi antara semua pihak harus tetap dijaga dan dipererat mengingat dalam proses pembangunan tentunya menghadapi berbagai tantangan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri hingga program tersebut terlaksana dan dapat dirasakan masyarakat. Butuh dukungan dari TNI, Polri, Fokropimda, Lembaga Keuangan, Perguruan Tinggi, Tokoh Agama, Dinas teknis terkait. Kita saling menggerakan satu sama lain. Keberhasilan kita dalam pembangunan yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan dampak positif bagi peradaban tentunya dapat dicatat dengan baik dalam sejarah untuk terus dilanjutkan generasi penerus,” jelas Wakil Gubernur. (sipers adpim)