Pertama Kali Dikunjungi Bupati, Masyarakat Lamadale Tumpahkan Keluhan Mereka

0
576
Foto: Salah satu tokoh adat dan tuan tanah di desa Lamadale memberitanda dari tanah di dahi Bupati Lembata sebagai tanda agar Bupati dan rombongan dijaga leluhur selama berada di Lamadale. (Foto Dok.Kominfo LBT

NTTsatu.com – LEMBATA – Untuk pertama kalinya sejak desa Lamadale ada, baru kali ini Bupati  Lembata datang di kampung halaman kami desa Lamadale. Sejak 27 Maret 1999 dan otonomi daerah 12 Oktober 1999, baru kalin ini dikunjngi Bupati. Karena itu kesempatan ini mereka mengungkakan keluhan mereka kepada bupati.

Sepuluh tahun masa kepemimpinan bupati Andreas Duli Manuk, tidak ada kunjungan dan baru pada periode kedua Bupati Eliaser Yentji Sunur yang berpasangan dengan Thomas Ola Langodai desa ini baru dikunjungi. Masyaakat setempat menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lembata.

Kepala Desa Lamadale, mengawali sapaannya selaku Tuan rumah saat menyambut kedatangan Bupati dan rombongan, Senin, 28 Mei 2018 menyatakan kegembiraan warga desa atas kehadian orang nomor satu Lembata ini.

Bersama tokoh adat dan tuan tanah setempat mereka memberikan tanda titik pada dahi Bupati Lembata dengan tanah  saat penjemputan sebagai tanda bahwa leluhur lewotana Lamadale meretui sekaligus menjaga  bupati dan rombongan selama berada di desa Lamadale.

Gabriel seorang tokoh pemuda  mewakili kaum muda di desanya mengungkapkan rasa terima kasihnya pada bupati dan rombongan yang datang di desa Lamadale dan meminta agar di Desa Lamadale harus ada club bola kaki  dan  juga club volly ball sendiri selayaknya desa-desa lain di Kabupaten Lembata.

Terkait permintaan tersebut Bupati Lembata akan memberikan bantuan kostum olahraga sambil mengajak generasi muda di Lamadale agar berlatih keras dan berkompetisi dalam kegiatan gala desa dengan ikut bertanding dari tingkat desa, antar kecamatan di kabupaten dan yang juara di kabupaten akan mewakili Lembata ke Provinsi dan ke pusat.

Seorang warga desa Maria Uri Tapo (56 Thn)  yang diwawancari usai acara di Balai Desa Lamadale soal kedatangan pertama kalinya orang nomor 1 di Lembata itu menyatakan kami gembira bupati dan rombongan bisa datang di desa kami. Dari dulu  Orang besar tidak perna datang di desa kami ini. Biar mereka datang bisa lihat sendiri kesulitan kami di kampung ini.

“Dari dulu itu kami masyarakat disini tolak tambang jadi tolak tambang harga mati,” kata mama Maria dengan wajah serius.

Rupanya dokrin tentang tolak tambang sudah mendarah daging sehingga ia menyambungnya secara spontan tanpa menghiarukan topik  apa yang sedang kami percakapkan.

Masyarakat desa Lamadale mengekspresikan perasaan gembiranya dalam kunjungan kerja itu dengan membawakan tarian beku bersama dan disaksikan Bupati dan undangan yang hadir. (M. Molan/Dinas Kominfo Lembata)

Komentar ANDA?