BORONG. NTTSatu.com – Pertigaan Bealaing Desa Mando Sawu Kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur (Matim) selama ini menjadi terminal dan pasar bayangan. Sebaiknya pemerintah membangun terminal agar tidak terjadi masalah yang mengganggu kehidupan masyarakat setempat.
Di tempat itu setiap hari ratusan kendaraan yang melintasi jalur trans Flores itu pasti beristirahat melepas lelah. Kendaraan yang berhenti di lokasi itu berasal Kecamatan Elar, Lamba Leda, Poco Ranaka, Poco Ranaka Timur dan bahkan Sambi Rampas yang mau ke Borong ibu kota Matim maupun wilayah timur Flores.
Bealaing menjadi tempat penukaran penumpang yang hendak ke Ruteng maupun ke Borong dan Kabupaten lain di daratan Flores. Dengan kondisi ini beberapa warga memanfaatkanya sebagai tempat untuk berdagang. Karena itu, pertigaan bealaing tampak seperti pasar dan terminal bayangan yang ramai setiap hari.
Pantauan NTTsatu.com Minggu (15/1), pertigaan ini selalu dipadati kendaraan di pagi hari. Beberapa warga membuka usaha baik itu jasa warung atau kantin makanan, bengkel kios yang menjual aneka kebutuhan masyarakat.
Dalam keramaian pertukaran penumpang kelihatan kondisi semerawut, kendaraan melintasi wilayah trans Flores harus membutuhkan kesabaran untuk antri dan ekstra hati-hati melewati tikungan tajam di pertigaan Bealaing tersebut.
“Setiap hari, kami menunggu penumpang dari kecamatan Poco Ranaka dan Lamba Leda yang hendak ke Borong maupun penumpang tujuan ke pelabuhan Aimere, ataupun daerah-daerah lain di wilayah daratan Flores,” ungkap Adi Bastu (31) salah seorang sopir yang selalu mangkal di pertigaan Bealaing.
Dikatakanya hampir puluhan travel setiap hari parkir di pertigaan Bealaing, selain itu ada juga angkutan umum lainya parkir sebentar di pinggir badan Jalan Nasional pertigaan Bealaing.
“Saya sangat berharap jika suatu waktu sekitar wilayah ini dibuka terminal atupun pelebaran jalan biar tidak terjadi perang mulut antara angkutan yang sementara lintas di Jalan trans dan menganggu kosentrasi mereka melintasi terminal bayangan tersebut,” tandas Adi.
Sementara Marselinus Mulyanto seorang wiraswata membuka usaha disekitar pertigaan Bealaing menjelaskan, dengan kondisi yang ramai seperti ini sebaiknya pemerintah membangun terminal di tempat ini. (mus)