KUPANG. NTTsatu.com – Wakil Gubernur NTT, Benny Alexander Litelnony mengharapkan, para Peserta Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) dapat mempromosikan NTT ke mana-mana. Potensi daerah ini sangat kaya namun masih kurang terkenal.
“NTT sebagai daerah terluar dan daerah perbatasan masih kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat internasional umumnya, padahal NTT memiliki potensi-potensi daerah yang membanggakan” tandas Wagub ketika menerima peserta Diklat Sesdilu Angkatan ke-54, Rabu (06/5) siang di Kupang.
Wagub juga menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya karena Kementerian Luar Negeri memilih Provinsi NTT sebagai tempat Observasi Langsung Diklat. Karena itu dia berharap, setelah melakukan observasi di daerah ini, para peserta diklat yang adalah para diplomat dapat mempromosikan NTT ke mana-mana.
Selanjutnya wagub Benny menguraikan secara singkat tentang NTT terutama potensi-potensi daerah dan persoalan-persoalan yang dihadapi Pemerintah dan Masyarakat Provinsi NTT.
Ia menjelaskan bahwa NTT adalah daerah Kepulauan dengan potensi andalannya adalah ternak, pariwisata, serta kelautan dan perikanan. “NTT masih berbenah dan terus berbenah diri untuk mempercepat laju pembangunan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,”tandas Benny.
Sedangkan persoalan-persoalan yang dihadapi,urai Wagub, adalah masih tertinggalnya infrastruktur di NTT terutama di bidang pendidikan,kesehatan, transportasi darat dan transportasi laut.
Moratorium PNS khususnya di bidang pendidikan kata Benny Litelnony, sangat mempengaruhi upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas anak-anak NTT khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ia berharap agar para diplomat menjadikan hal-hal ini sebagai kajian-kajian ilmiah yang dapat menjadi masukan berguna bagi pemerintah NTT juga pemerintah pusat.
Dia mengatakan, posisi NTT sebagai daerah perbatasan. Pemprov NTT telah dan sedang membangun kerja sama ekonomi dengan mengembangan perdagangan segitiga Kupang-Darwin-Dili. Kerja sama terutama dengan Timor Leste terus digalakan. Namun persoalan tapal batas, seringkali menjadi kendala dalam membangun kerja sama tersebut. Karena itu ia mengharapkan agar Kemenlu menaruh perhatian serius terhadap masalah tersebut, pinta Wagub.
Pada kesempatan tersebut Direktur Sesdilu Kemenlu, Nana Yuliana selaku ketua rombongan menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke NTT untuk melakukan Observasi Lapangan. Rombongan peserta diklat berjumalah 45 orang dan merupakan Diplomat-diplomat yang sudah bekerja di Kedubes serta memiliki masa kerja di Kemenlu antara 10-20 Tahun. (ayu)