KUPANG. NTTsatu.com – Peta politik menjelang Pilkada di Lembata berubah. Partai Golkar kemungkinan besar akan mengusung Herman Wutun menggantikan posisi Lukas Witak. Herman akan tetap menggandeng Ferdinandus Leu sebagai bakal calon wakilnya.
Informasi yang diperoleh NTTsatu.com dari Jakarta, Jumat, 05 Agustus 2016 petang menyebutkan, perubahan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar itu setelah mengetahui hasil survey yang dilakukan Partai Golkar terakhir dimana elektabilitas Herman Wutun lebih jauh diatas Lukas Witak. Tingkat elektabilitas Herman diatas 26 persen sedangkan Lukas dibawah 10 persen.
Hal lainnya yang menjadi pertimbangan DPP Partai Golkar adalah, situasi terakhir di Lembata dimana Lukas yang adalah mantan Asisten II Setda Lembata yang pernah menjabat sebagai Plt. Kadis Kesehatan Lembata itu dilaporkan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur ke Polres setempat dengan dugaan korupsi.
Kemudian, calon bupati yang akan diusung PDI Perjuangan yakni Viktor Mado Watun dimana keduanya berasal dari satu daerah yang sama.
Kemudian pertimbangan lainnya yang mendasari DPP Partai Golkar tidak mengakomodir Lukas adalah gugurnya Lukas saat pencalonan tahun 2011 lalu karena masalah kesehatan.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Muhammad Ansor yang dikonfirmasi NTTsatu.com terkait hal itu, membenarkannya. Namun dia meminta agar dikonfirmasi langsung dengan Melki Lakalena yang ikut dalam tim membahas dan menetapkan calon bupati Lembata di DPP Partai Golkar.
“Informasi itu benarm namun sebaiknya dikonfirmasikan langsung dengan Melky (Melki Lakalena) untuk mendapatkan informasi yang pasti,” kata Ansor.
Melki Lakalena yang dihubungi melalui teleponnya sempat menerima telepon namun hanya dengan singkat mengatakan, “sebentar saya masih ikut rapat, nanti saya telepon balik”. (bp)