PLN Dukung Transfer Knowledge – Geothermal Goes To Campus

0
718

KUPANG. NTTsatu.com – Sebagai upaya mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, khususnya energi Panas Bumi, PLN bahkan menaikkan porsi pengembangan pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sesuai RUPTL 2016-2025 yang semula 4,8 GW menjadi 6,2 GW.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Pengembangan Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PL Dewa Gede Ngurah Ambara pada kegiatan transfer knowledge – Geothermal Goes to Campus di Aula Gedung Rektorat, Universitas Nusa Cendana, Kupang. Kamis, 14 April 2016.

“Untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan langkah yang dilakukan PLN pertama adalah Perencanaan. Pengembangan PLTP salah satunya akan kami lakukan di Ulumbu dan Mataloko,” kata Ambara.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Yunus Saefulhak menyebutkan pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia relatif tinggi, yaitu sebesar 8,4% per tahun. Untuk itu, target energi baru dan terbarukan pada bauran energi nasional hingga 2025 adalah 23%.

Untuk mencapai angka tersebut, PLN telah menentukan sejumlah lokasi yang memiliki potensi energi baru dan terbarukan.

“Perlu diketahui, terkait pengembangan disesuaikan dengan kondisi di hulu, tidak bisa disesuaikan dengan keadaan ekonomi karena dalam proses pelaksanaannya diperlukan kegiatan operasional dari pembangkitan hingga transmisi yang cukup rumit,” kata Ambara.

Untuk PLTS di Kupang memiliki daya 5 MW namun belum dapat dijalankan secara maksimal karena keadaan yang ada tidak stabil untuk pemenuhan kebutuhan sistem yang ada. Kapasitas PLTP terpasang saat ini besarnya adalah 572,5 MW yang dikelola oleh PLN dan 1.404,5 MW yang dikelola oleh IPP.

Seperti diketahui, menurut studi geosains yang telah dilakukan kementerian ESDM, di sekitar sumur eksisting PLTP Mataloko terdapat 60 MW cadangan terduga. PLTP Mataloko sendiri saat ini telah berhasil masuk ke sistem Bajawa sejak 2010 dan memberikan pasokan listrik sebesar 1 x 2,5 MW. Melalui SK menteri ESDM no 4824 K/30/MEM/2015 PLN berkewajiban untuk mengembangkan PLTP Mataloko dengan melakukan penambahan kapasitas 2 x 10 MW. PLTP ini rencananya akan masuk ke sistem kelistrikan bajawa pada 2019 mendatang.

Kegiatan yang digagas oleh Kementerian ESDM ini juga diisi dengan paparan oleh Pusat Sumber Daya Geologi dan beberapa perusahaan lain terkait sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman kaum muda dan akademisi di Provinsi NTT untuk menyumbangkan saran, ide, dan masukan dalam upaya menciptakan energi baru terbarukan bagi generasi mendatang. (humas pt pln wilayah NTT)

======

Foto: . Presentasi PLN 

 

Komentar ANDA?