NTTsatu.com – KUPANG – Untuk melihat bagaimana kesiapan personil serta sinergitas anatara Polri dan TNI serta aparat Daerah NTT dalam rangka pengamanan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur NTT tahun 2018, maka Polda NTT mengelar simulasi pengamanan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur tahun 2018 di Lapangan hijau Polda NTT, Rabu (14/02).
Simulasi Sispamkot tersebut menurunkan 833 personil gabungan antara Polri, TNI dan Pemerintah daerah. Polri sebanyak 726 personil, TNI 76 personil dan dari arapatur Pemerintah Daerah 31 personil. Dan di pimpin langsung oleh Karo Ops Polda NTT, Rudy Kristantio sebagai Direktur pelatih dan Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon CN Nugroho.
Dalam Kegiatan simulasi yang dilakukan, seluruh kejadian-kejadian janggal yang terjadi saat Pilkada berlangsung sangat ditentukan dari kesiapan seluruh anggota personil yang akan melaksanakan pengamanan Pilkada tahun 2018.
Simulasi yang dilakukan mendapatkan Pujian dari Pihak Kapolda NTT dan Danrem 161/Wirasakti Kupang karena dilaksanakan dengan begitu sukses dan luar biasa oleh personil yang ditugaskan.
Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erisma, saat itu sangat mengapresiasi setiap tahapan kegiatan yang dilakukan oleh personil dan dengan sigap personil melakukan pengaman dengan seluruh kekuatan yang ada.
“Saya sangat mengapresiasi setiap tahapan yang dilakukan dan anggota langsung melakukan pengamanan secara siap dan cepat dan juga angota-anggota sudah dibekali dengan bela diri yang baik sehingga apapun keadaannya di lapangan personil sudah siap melaksanakan pengamanan,” tuturnya.
Lanjutnya, kegiatan simulasi sistem pengamanan Pilkada tersebut bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana solit dan sinergitasnya antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah dan ini juga menunjukkan bahwa semua siap untuk melaksanakan pengamanan pilkada tahun 2018 berlangsung.
“Jadi saya mengingatkan kepada pihak-pihak yang mengganggu apalagi sampai menggagalkan pesta demikrasi tersebut, karena TNI, POLRI dan Pemerintah Daerah siap untuk melaksanakan pengamanan Pilkada yang akan berlangsung tersebut,” tegasnya.
Lanjut Raja Erisman, tujuan dari simulasi ini juga lebih memberikan gambaran situasi-situasi kemungkinan akan terjadi saat proses Pilkada berlangsung, sehingga baik TNI, Polri dan Pemerintah daerah mengetahui situasi apa dan siapa serta bagaimana tindakan dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan sehingga semua tindakan yang diambil terukur dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara Danrem 161/Wirasakt kupang, Brigjen TNI, Teguh Muji Angkasa, menjelaskan Kapolri dan Panglima TNI sudah melakukan kerja sama atau MoU beberapa waktu lalu untuk mempersiapkan personil yang akan ikut mengamankan Pilkada tesebut.
“Kami sudah melakukan MoU antara Kapolri dengan Panglima tertinggi dan TNI menyiapkan personil pengamanan Pilkada dua pertiga dari kekuatan di daerah dan itu masing-masing membantu kepolisian di daerah dalam pengamanan pilkada, kerana Polda NTT sudah mengarahkan personil kurang lebih 6.000 personil yang tesebar diseluruh NTT dan kami pun juga menyiapkan personil kurang lebih dua pertiga atau 3.800 personil yang ada diwilayah NTT,” tuturnya. (ambu)