Polisi Pastikan Warga Australia Meninggal Akibat Tenggelam

0
471

NTTsatu.com -MAUMERE – Kepala kepolisian resor Sikka Rickson PM Situmorang memastikan Marridy Anne Solway, yang meninggal di Pantai Pangabatang kemarin siang, akibat tenggelam. Tidak ada tanda-tanda yang mengarah kepada tindakan pidana terhadap warga negara Australia berumur 46 tahun itu.

“Jenazah sudah berada di ruang jenazah BLUD TC Hillers, dan sudah dilakukan visum guna mengetahui penyebab meninggalnya. Kami sampaikan, korban meninggal dunia akibat tenggelam sekitar pukul 13.00 Wita,” jelas Rickson Situmorang melalui keterangan pers, Selasa (14/8) pagi.

Rickson Situmorang menjelaskan pihaknya juga sudah menerima laporan kepolisian dari Ignas Kassar selaku tour leader dari Peak DMC. Polisi meminta keterangan dari beberapa saksi seperti Ruth Castle wisatawan asal Melbourne Australia, Ahmad yang mengangkat korban ke darat, Yande dan Cahyadi yang bertindak sebagai pemandu snorkeling.

Korban bersama enam rekannya melakukan Tour Komodo Flores sejak Minggu (5/8) dari Labuan Bajo, menjelajah beberapa objek wisata terkenal di Flores, hingga terakhir di Pantai Pangabatang. Enam orang rekan korban itu yakni Julie Naomi (Ilinois USA), Wojtwski Leah (Australia), Irene (Italia), Michael (Swiss), Nadj Ruth (Australia), dan Michael Elyse (Burton USA).

Sebelumnya, Ignas Kassar yang dihubungi kemarin di kamar mayat beberapa jam setelah peristiwa tersebut, menjelaskan korban pernah mengeluh sakit pada bagian pinggang dan tulang belakang sewaktu di Bajawa, Kabupaten Ngada. Akibat keluhan ini korban pernah dibawa berobat jalan di RSUD Bajawa. Sebelum ke Pangabatang, korban juga sempat mengeluhkan hal yang sama.

“Waktu di Bajawa, dia mengeluh sakit di bagian pinggang dan tulang belakang. Saya bawa ke rumah sakit. Lalu waktu kami ke Kelimutu, dia tidak ikut naik ke puncak. Dia hanya tunggu di parkiran saja,” jelas Ignas Kassar.

Di Pantai Pangabatang, awalnya korban hanya duduk saja di atas kapal motor bersama Ignas Kassar dan Ruth Castle. Sementara rekan-rekan lainnya meakukan snorkeling di sejumlah spot yang tersebar di perairan pantai. Setelah beberapa saat ketiganya turun dari kapal motor dan duduk di pesisir pantai.

Merasa badannya sudah mulai segar, korban meminta izin untuk melakukan snorkeling. Ignas Kassar memberikan izin dengan catatan snorkeling tidak terlalu jauh, dan hanya cukup setengah jam saja. Korban pun snorkeling sekitar 15 meter dari bibir pantai. Saat itu laut dalam keadaan tenang, dengan ketinggian mencapai ukuran pinggang orang dewasa.

Setelah setengah jam, korban tidak muncul ke permukaan. Padahal rekan-rekannya sudah kembali ke darat untuk makan siang. Ignas Kassar sempat mencari-cari sepanjang bibir pantai. Dia menduga kemungkinan korban sudah berada di daratan, atau sedang ngobrol dengan beberapa turis asing yang waktu itu juga berada di Pangabatang.

Setelah mencari selama kurang lebih satu jam, akhirnya Ignas Kassar menemukan korban dalam posisi terkelungkup di permukaan laut. Korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ignas Kassar sempat memberikan pertolongan pertama dengan memompa bagian perut yang kemasukan air laut. Namun upaya itu ternyata tidak berhasil.

Korban lalu dibawa ke Dermaga Nangahale dengan menggunakan kapal carteran. Di Nangahale sudah menunggu sebuah mobil ambulance dari Puskesmas Watubaing. Pantauan media ini, mobil ambulance yang memuat jenazah korban tiba kamar mayat pukul 17.34 Wita. Saat diturunkan dari ambulance, seluruh badan korban ditutup dengan selembar kain dan sebuah handuk.

Sebelum dimandikan, Ignas Kassar sempat membuka penutup bagian wajah korban. Tampak ada busa putih yang keluar dari mulut morban. (vic)

 

Foto: Jenazah warga Australia, korban tenggelam di Pantai Pangabatang, sedang berada di kamar mayat BLUD TC Hillers Maumere, Senin (13/8);

Komentar ANDA?