NTTsatu.com – KUPANG – Kapolri, Jenderal (Pol), Tito Karnavian menegaskan, Polri bukanlah milik Polri semata tetapi Polri adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Karena itu Polri harus selalu memberikan rasa kepada masyarakata.
Pernyataan Kaplori disampaikannya melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapolda NTT, Agung Sabar Santoso dalam Peringatan HUT Polri ke-71 di Lapangan Mapolda NTT, Senin, 10 Juli 2017.
Kapolri mengatakan, selaku pimpinan Polri dan atas nama keluarga besar Polri menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia atas dukungannya sehingga pada usia ke 71 tahun, Polri dapat eksis dalam menjalankan tugasnya.
“Kita semua bersyukur bahwa Polri telah berusia 71 tahun tepat pada 1 Juli 2017 dan Polri masih eksis sebagai suatu organisasi dan institusi penting serta menjadi salah satu pilar perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Kapolri Tito Karnavian.
Leih lanjut Kapolri menekannya, Polri terus melakukan pembenahan internal termasuk modernisasi sistem dan peralatan diantaranya dengan adanya pembangunan gedung kantor Polda Metro Jaya dan gedung kantor Polda Sumatera Barat yang rusak akibat gempa.
Dalam bidang kesejahteraan, saat ini anggota Polri sudah masuk menjadi anggota BPJS dan terdapat banyak rumah sakit Polri yang telah menjadi badan layanan umum (BLU).
Dalam aspek kinerja, Polri juga telah melakukan peningkatan kinerja secara profesional dengan meningkatkan kepercayaan publik. Berdasarkan hasil survey (2016), bahwa kepercayaan publik terhadap Polri terus meningkat. Di internal Polri, Polri terus melakukan reformasi untuk menunjukkan bahwa Polri bukanlah milik Polri semata tetapi Polri adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Kapolri Tito Karnavian, menguraikan kondisi Polri terkini terkait dengan jumlah kantor kepolisian di seluruh Indonesia berjumlah 33 Polda, 461 Polres dan 4.872 Polsek dengan total anggota 423.624 personil. Selain itu, struktur Polri juga berkembang yaitu sejak tahun 2014 dengan terbentuknya Korps Pol Air dan akhir-akhir ini terbentuk Polda Sulawedi Barat dan Polda Papua Barat.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni, mengatakan atas nama pemerintah dan seluruh rakyat NTT dia menyampaikan selamat merayakan HUT Bayangkara ke 71 dan selalu sukses dalam pengadian mengayomi rakyat.
Dikatakan Wagub Litelnoni, Provinsi NTT secara geografis memiliki rentang kendali yang sangat luas sehingga perlu ada dukungan Polri untuk mewujudkan kondisi yang aman dan sekaligus mendukung proses pembangunan di NTT.
Wakil Ketia DPRD NTT, Gabriel Beri Bina, mengatakan DPRD NTT turut memberikan apresiasi atas penghargaan Nararia yang diterima anggota Polri bertepatan dengan HUT Bayangkara ke 71 tahun 2017. Melalui penghargaan yang diterima, nantinya dapat lebih meningkatkan pengabdiannya dimasa mendatang.
Terkait perbahan status meningkat dari tipe B ke tipe A, kata Beri Bina, memang penting bagi Polda NTT karena secara geografis provinsi NTT berbatasan langsung dengan dua negara, yaitu Australia dan negara Republic Demokratic Timor Leste (RDTL).
Lanjut Beri Bina, sesuai catatan DPRD NTT, saat ini di provinsi NTT terdapat enam kabupaten yang belum memiliki Polres dan juga Polsek sehingga secara berangsur dapat dipenuhi.
Usai digelar upacara HUT Bayangkara ke 71, Tahun 2017 di lapangan Polda NTT, Senin (10/7) pagi, dilanjutkan dengan acara syukuran di halaman Mapolda NTT itu.
Hadir dalam kesempatan itu , Konssul Jenderal (Konjen) RDTL, Francisco MCP Jeronimo, Wakapolda NTT, Brigjen (Pol), Sumartono Jochanan, Ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang, mantan Kapolda NTT, Jacky Uly, unsur Forkopimda NTT, unsur Pejabat Polda NTT, Bayangkari, Purnawirawan dan Warakawuri serta undangan. (*/bp)
Foto: Peringatan HUT Polri ke-71 di Lapangan Mapolda NTT, Senin, 10 Juoli 2017