Positip Hasil Rapid Test Dua Warga Kedang Lembata dari Wakatobi dan Papua

0
2102

NTTsatu.com — LEWOLEBA —  Dua warga Kedang dari Kecamatan Omesuri dan Buyasuri Kabupaten Lembata terindikasi dinyatakan reaktif postif Covid-19 setelah dilakukan rapid test. Dua warga itu datang dari Wakatobi dan Papua.

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lembata dr. Lucia Chandra mengatakan itu kepada wartawan di Kumah Resort Kabupaten Lembata, Selasa (21/4/2920).

“Dua orang tersebut berasal dari Kecamatan Buyasuri dan Omesuri setelah menempuh perjalanan dari Wakatobi dan Papua dan masuk melewati jalur laut di Wairiang, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata pada hari Kamis 16/4/2020,” katanya.

Lucia Chandra mengatakan, dengan ditemukannya dua orang Kedang tersebut dari pemeriksaan rapid test maka di Lembata telah bertamba menjadi menjadi 3 orang yang terindikasi positif Covid-19.

“Kedua pasien tersebut, semuanya tanpa gejala dan sedang ditangani oleh tenaga medis di RSUD Lewoleba,” sebutnya.

Kepala Seksi Karantina dan Isolasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata, Apolonaris Mayang mengatakan, jumlah ODP semula 27 orang, namun 6 orang sudah selesai menjalankan masa pemantauan sehingga dipulangkan dan tersisa 21 orang.

“Tadi pagi tambah 1 lagi dari Solo datang tadi pagi jam empat subuh dengan kapal Boleng turun di belakang Polres sehingga jumlahnya menjadi 22 orang. Mereka di karantina di Puskesmas Lewoleba Desa Pada,” katanya.

Disebutkan Apol Mayan, dari 21 orang yang  dikarantina tersebut setelah melalui tahapan pemeriksaan rapid test, ditemukan 2 orang reaktif sehingga langsung diisolasikan ke RSUD Lewoleba.

“Dikarantina kemarin itu setelah diperiksa. Dari hasil rapid 2 orang, hasil testnya bereaktif dan terindikasi sehingga sudah tadi diisolasikan ke rumah sakit umum sehingga posisi di Puskesmas Lewoleba tinggal 20 orang,” ungkap Apol Mayan.

Sedangkan, sampel pemeriksaan Swab sudah dikirim tadi pagi menggunakan KM Banawa melewati Larantuka dan ke Kupang, selanjutnya ke Surabaya untuk pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR.

Meski demikian, baik Apol Mayan maupun dr. Lucia menghimbau masyarakat agar tidak panik dengan hasil rapit test tersebut. “Masyarakat diminta untuk selalu patuh pada himbauan pemerintah untuk bersama memutus mata rantai penyebaran corona virus di Kabupaten Lembata,” ujar dr. Lucia. (*/bp)

Komentar ANDA?