Pospera: Kondisi SD Negeri Bes’ao di TTS – NTT Rusak Parah, Pemerintah ke Mana?

0
1192

NTTSATU.COM — SOE — Sarana dan prasarana di sekolah sebagai salah satu faktor penunjang semangat kegiatan belajar mengajar (KBM) antara guru dan peserta didik. Tempat belajar yang layak dan aman, dapat pula mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Infrastruktur pendidikan yang tidak layak masih ditemukan di pelosok negeri, salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Bes’ao di Desa O’obibi, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gedung SD Negeri Bes’ao yang beratapkan alang-alang, berdinding keneka (belahan bambu), ada ruangan darurat beratapkan seng bekas yang telah berlubang, serta berlantaikan tanah itu ambruk atau rusak parah akibat hantaman badai Seroja pada awal bulan April tahun 2021 lalu.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Timor Tengah Selatan, Yerim Yos Fallo usai meninjau langsung lokasi sekolah tersebut, Kamis, 10 Februari 2022 pagi.

Yerim Yos Fallo menjelaskan, akibat dari ambruknya gedung SD Bes’ao, sebanyak 85 siswa harus dipindahkan ke gedung gereja setempat untuk terus mendapatkan pelajaran seperti biasa.

“Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar (KBM)) berlangsung di gedung gereja agar anak-anak SD Bes’ao mendapatkan pelajaran sama seperti anak – anak sekolah di tempat lain sambil menunggu perhatian dari Pemerintah Kabupaten TTS,” ungkap Yos Fallo, Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Perwakilan NTT.

Jauh sebelum itu, kata Yerim Yos Fallo, pihak sekolah bersama komite dan tokoh masyarakat setempat berupaya dengan memberitahukan kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Ia mengatakan, pemberitahuan serentak itu disampaikan pada tanggal 15 April 2021 kepada pemerintah, yakni Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS, Ketua DPRD TTS, Kepala BPBD kab TTS, Desa O’obibi, dan Kecamatan Kot’olin.

“Namun setelah pemberitahuan tersebut, hingga hari ini belum ada respon apapun dari pemerintah, sehingga kondisi sekolah tersebut dibiarkan,” ungkap Yerim Yos Fallo.

Ia menambahkan, karena hampir satu tahun gedung sekolah dibiarkan maka ibu kepala sekolah beserta guru dan orang tua murid berinisiatif membangun lagi gedung darurat menggunakan sisa bahan yang ada dari bekas bongkaran dari gedung sekolah akibat hantaman dadai Seroja saat itu.

Ironisnya lagi, jelas Yos Fallo, seng bekas yang dipakai untuk bangun ruangan darurat menimbulkan masalah baru. Sebab, ketika hujan turun,, gedung darurat itu bocor dan anak – anak sekolah basah akibat guyuran hujan .

“Pemerintah ke mana? Mengapa pemerintah tidak merespon? Mengapa dibiarkan ?
Apakah negara sudah tidak mampu lagi membantu mereka?,” tutur Yerim Yos Fallo, sahabat Adian Napitupulu itu dengan nada kesal.

“Mari, kita memperjuangkan nasib 85 orang peserta didik SD Negeri Bes’ao di Desa O’obibi, Kecamatan Kot’olin untuk mendapatkan gedung sekolah yang layak, ke dan meja yang layak serta sarana dan prasarana lainnya,” tandas Fallo.

Demi mendukung pembangunan gedung sekolah tersebut, dirinya menyampaikan bahwa untuk sementara Pospera turut berkontribusi berupa paku dan seng. Sebab, ada beberapa ruangan sementara membutuhkan atap.

Hingga berita ini diterbitkan, pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan belum berhasil dihubungi untuk memberikan tanggapan. (eman)

===========

Foto: Kondisi gedung SD Bes’ao yang rusak parah, belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Komentar ANDA?