Presiden Jokowi Dipastikan Hadiri Kongres GMNI di Maumere

0
330

KUPANG.NTTsatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan menghadiri pembukaan Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke- 19 di Maumere, Kabupaten Sikka yang dijadwalkan berlangsung pada 5 September 2015. Diperkirakan sekitar 800 peserta, baik peserta aktif maupun alumni, akan menghadiri moment dua tahunan itu.

Wakil Ketua Bidang Idiologi dan Kaderisasi Persatuan Alumni GMNI NTT, Gusti Beribe kepada wartawan di Kupang, Kamis (27/8) mengatakan, para peserta kongres itu berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Semua pengurus di masing- masing tingkatan, akan mengirim utusan baik presidium maupun alumni. Mantan Presiden, Megawati Soekarnoputi juga akan menghadiri kongres itu dalam kapasitasnya sebagai alumni GMNI.

Gusti menepis kehadiran Jokowi membuka kegiatan kongres dan Megawati sebagai peserta kongres, tidak ada kaitan dengan politik. Kehadiran dua tokoh nasional itu dalam kapasitasnya masing- masing. Dimana, Megawati selain sebagai alumni GMNI, tapi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

“Besar harapan, kehadiran dua tokoh itu membawa sinergitas  antara  GMNI, PDI Perjuangan dan pemerintahan sekarang dibawah pimpinan Presiden Jokowi. Ini bukan berarti menegasi potensi lain di luar GMNI,” kata Gusti.

Gusti yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT ini menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan kongres ini bertempat di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere. Tentunya ini sebagai bentuk sumbangan GMNI terhadap lembaga pendidikan tinggi itu yang meminta kesediaan pihak pengelola untuk dijadikan sebagai tempat digelarnya kongres bertaraf nasional.

Menurutnya, kehadiran Presiden Jokowi dalam kongres ini menjadi menjadi sebuah catatan penting bagi GMNI dan masyarakat Indonesia umumnya. Karena di tengah orang- orang yang berupaya beranguskan ide- ide Bung Karno , GMNI tetap eksis terutama dalam aspek nasionalisme dan sosialisme.

Karena itu, lanjut Gusti, pemerintahan sekarang dibawah kepempimpinan Jokowi yang menempatkan Trisaksi sebagai haluan pembangunan, seirama dengan nafas GMNI sebagaimana tertuang dalam ide Trisaksi Bung Karno. Ide Trisakti itu yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Untuk itulah GMNI dituntut untuk ikut dalam proses pengejawantahan Trisaksi dimaksud.
“Sebagai alumni, kami berharap gagasan GMNI untuk merealisasikan ide- ide Bung Karno dirumuskan secara baik dalam kongres nanti sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintahan sekarang,” papar Gusti.

Ia berargumen, pilihan Presiden Jokowi untuk membuka Kongres GMNI hendaknya menjadi awal dari terbukanya ruang dialog antara kelompok nasionalis sipil dan pemerintahan. Artinya, bagaimana bisa mengantar Indonesia sebagai Indonesia sejati menurut Trisaksi Bung Karno. Dengan harapan, ide Trisaksi itu bisa dijalankan dalam pemerintahan saat ini dan ke depan. (bp).

Komentar ANDA?