Kadis Kesehatan Flotim Dokter Ogi juga membeberkan bahaya Covid 19 dan upaya penanggulangannya. Diskusi dan percakapan berjalan dalam suasana penuh kekeluargaan dan persaudaraan.
Semua peserta mengusulkan kepada Yang Mulia Uskup sebagai penentu kebijakan pastoral di Keuskupan untuk membatalkan prosesi Semana Santa tahun ini.
Uskup pun menyampaikan beberapa pemikiran penting, antara lain, perayaan Semana Santa mesti juga mengedepankan keselamatan dan kesehatan manusia.
“Dengan inspirasi Injil Yesus dan aturan Hari Sabat, Yesus yang melanggar Hari Sabat demi keselamatn dan kemanusiaan. Manusia dan kemanusiaan, kesehatan dan keselamatan manusia mesti menjadi hal utama. Tradisi kita hargai, tapi demi keselamatan manusia banyak, dan juga dalam rangka mendukung 100 persen instruksi pemerintah untuk ‘tinggal di rumah’, maka seluruh prosesi ritual Semana Santa tahun 2020 dibatalkan,” kata Mgr Frans.
Surat Edaran dari Keuskupan Larantuka terkait pembatalan Prosesi Semana Santa itu, akan dikeluarkan Senin, 23 Maret 2020 dan dikirim kepada seluruh umat di Keuskupan Larantuka yang meliputi kabupaten Flores Timur dan Lembata. (*/gan)