PT Agogo Golden Siap Selesaikan Pekerjaan Proyek Jalan di Nagekeo

0
608

NTTsatu.com – KUPANG -Pimpinan PT Agogo Golden, Frengky yang mengerjakan proyek jalan di Kabupaten Nagekeo mengaku akan menyelesaikan proyek itu dengan baik. Kritik masyarakat dianggapnua sebagai masukan berarti untuk diperhatikan ke depannya.

“Namanya manusia pasti ada keterbatasan. Suara-suara masyarakat di Negeko yang mengkritisi proyek yang kami kerjakan itu menjadi dorogan berarti bagi kami untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik sesuai kontrak kerjasama kami dengan Dinas PUPR Provinsi NTT,” kata Frengky yang dihubungi dari Kupang ke Ende, Kamis, 09 Agustus 2018.

Frengky mengakui, tidak semua yang diberitakan media ini beberapa waktu lalu itu benar. Namun dia akan tetap memperhatikan kritik-kritik masyarakat Nagekeo.

Diberitakan sebelumnya,
warga Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, mengeluh aktivitas pembangunan jalan hotmix yang dikerjakan oleh PT. Agogo Golden, yang dinilai tidak memperhatikan dampak lingkungan. Dinas PUPR Provinsi NTT diduga melakukan pembiaran dan memperkaya kontraktor.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Kepala Desa Tendakinde, Ferdinandus Gani, kepada awak media, Minggu (5/8). Dia menyampaikan, berulang kali komplain dari warga dilayangkan kepada pihak kontraktor, namun tidak di respon. Sepengetahuannya, ada beberapa persoalan dalam proyek pekerjaan jalan hotmix ini.

Nandus Gani demikian mantan Kades ini disapa, menjelaskan pertama pihak kontraktor menyampaikan akan mengerjakan jalan hotmix beraspal disertai drainase, ternyata tidak semua ruas jalan yang dikerjakan dilengkapi dengan drainase dan aspal dibuat diluar dari pemukiman bukan di radius pemukiman warga. Material ditumpukkan di rumah warga sehingga mengganggu aktivitas warga.

Saat warga komplain, kata dia, pihak kontraktor menjawab ini sudah sesuai spek tidak bisa di rubah lagi. Warga mengusulkan agar material bisa dipindahkan ke lokasi yang dekat dengan pekerjaan, pihak kontraktor menjawab mobil muatan material tidak bisa melewati jembatan yang terancam ambruk, sementara mobil ekspedisi dan mobil dum truk lainnya melewati seperti biasa.

Anehnya lagi ketika telah dilakukan hotmix, pihak kontraktor tidak menyiramnya dengan air, malah dibiarkan terus yang hingga  menimbulkan debu dan menyengsarakan masyarakat. (bp)

Komentar ANDA?