PT KAR POWERSHIP Suplai 60 MW atau 54 Persen Listrik di NTT

0
490
Foto: Suasana di ruangan operasi mesin kapal pembangkit listrik PT. KAR POWERHIP

NTTsatu.com – KUPANG – Perusahan PT. KAR POWERSHIP yang sudah diresmikan oleh Presiden RI beberapa waktu lalu telah dengan resmi mensuplai listrik di NTT mencapai 60 MW atau sekitar 45 persen.

PT KAR POWERSHIP merupakan satu-satunya perusahan pembangkit tanaga listrik apung atau mengunakan kapal apung dan hanya memerlukan kedalaman laut 4-5 meter untuk terapung, sehingga tidak memerlukan tempat di darat untuk beroperasi karena seluruh aktivitas yang terjadi untuk menghasilkan listrik semua di lakukan di dalam kapal tersebut.

Director Of Asia Region, Mehmet Ufuk Berk kepada wartawan di Kupang, Selasa, 30 Mei 2017 menjelaskan, powership atau kapal pembangkit listrik telah memasok 31 persen untuk Sulawesi Utara,  54 persen untuk Nusa Tenggara Timur,  100 persen untuk Maluku. Dan ini sangat efektif untuk daerah kepulauan seperti di NTT yang daerahnya di batasi dengan lautan. Kapal pembangkit listrik tersebut di desain sedemikian rupa agar tidak memakan tempat untuk beroperasi sehingga sangat efektik.

“Ini sangat efektik bagi daerah kepulauan seperti di NTT. Karena tidak memikirkan tempat untk beroperasi karena semua aktivinas untuk menghasilkan listrik seutuhnya terjadi di dalam kapal dan di darat hanya mensuplai saja sehinga sangat efisien dan efektif,” katanya.

Sementara itu, Asisten manager operasi sistem dan penyaluran PLN kupang, Eka Widarma, sudah beberapa tahun Kupang mengalami krisis pasokan listrik, dan sekarang dengan beroperasinya kapal pembangkit listrik dari Turki tersebut  PLN  sudah dapat menyuplai listrik sampai Atambua, sehingga daratan Timor yakni Kupang, Soe, Kefa, Belu dan Atambua suplai pasokan listrik sudah sangat stabil dan operasinya semua dari kupang.

“Dengan adanya 60 MW suplai dari kapal pembangkit listrik maka kebutuhan akan listrik terpenuhi di daratan Timor, dan kebutuhan maksimal (Surflus) kita pada siang hari mencapai 40 MW dan malam hari mencapai 20 MW, sehingga beban puncak kita pada malam hari mencapai 82 MW yang di suplai dari dua unit yakni 60 MW dari kapal listrik dan 20 MW dari PLTU,” tegas Eka. (ambu)

Komentar ANDA?