Raker Pamong Praja, Bupati Sunur Minta Arahkan Perhatian Membangun Desa

0
330
Foto: Para peserta Rakor Pamong Praja di Lewoleba, Lembata, Senin, 13 November 2017

NTTsatu.com – LEWOLEBA – Rapat kerja Pamong Praja yang menghadirkan para Kepala Desa, Ketua BPD dan Para Camat sekabupaten Lembata berlangsung di Aula Setda , Senin, 13/11/2017. Rapat dipimpin langsung Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

Pada rapat kerja kali ini, selain berbicara tentang evaluasi pembangunan desa 2016-2017 termasuk pengelolaan dana desa, Bupati Sunur kembali mengingatkan tentang pentingnya para Kepala Desa memahami arah kebijakan pembangunan Lembata kedepan sesuai RPJMD yang sebentar lagi akan ditetapkan.

Dalam pemaparannya, Bupati Lembata dua periode ini, memulai dengan pertanyaan mendasar ‘ What we have ?’.  Apa yang kita miliki menurut Sunur adalah pertanyaan penting bagi siapa saja yang menamakan dirinya pemimpin. Ia mencontohkan dirinya yang harus mengenal terlebih dahulu siapa dirinya, apa saja kemampuannya dan apa saja potensi-potensi Lembata. Setelah mengenal potensi diri dan potensi wilayah yang dipimipin ini barulah   dibuat perencanaan tentang  apa yang bisa ia kerjakan untuk membawah masyarakat Lembata hidup lebih baik dari keadaan sekarang.

Bagi para Kepala Desa, Sunur memulai pemaparannya dengan  mengajak agar  kembali ke dalam diri, melihat siapa saya, apa saja kekurangan dan kelebihan saya. Setelah mengenal potensi diri, barulah mulai melihat sekitar. Apa saja yang dimiliki oleh desa yang dipimpin. Bagaimana masyarakat saya dan bagaimana kondisi alam lingkungan yang ada. Apa saja yang bisa menjadi potensi unggulan desa saya.

Tanpa hal ini maka menurut Sunur, niat baik untuk bekerja demi kampung halaman akan sulit berdampak positif bagi kemajuan karena kebijakan yang diambil salah arah.

Mengenal potensi diri dan potensi desa adalah hal mendasar yang penting karena  dengan demikian kita akan tahu bagaimana membawah masyarakat kita untuk bisa hidup lebih baik dari keadaan sekarang.

Oleh karena itu lanjut Sunur, langkah berikutnya yang harus diikuti adalah menentukan ciri khas  atau tema pembangunan yang cocok untuk masing-masing desa.

“Tidak bisa lagi kita membangun secara serampangan’ seperti tahun-tahun kemarin. Semuanya kita mau kerjakan dan pada akhirnya tidak ada hasil yang kelihatan. Kita harus  fokus ke satu hal sesuai potensi desa yang kita pandang dapat menjadi daya ungkit untuk perekonomian desa,” jelas Sunur.

Untuk semua ini bisa jalan maka menurut Sunur dibutuhkan inovasi. Setelah melihat potensi dan fokus kepada apa yang mau dikerjakan maka dibutuhkan inovasi Kepala Desa untuk mengembangkan secara maksimal potensi yang ada.

Kembali ia mencontohkan desa Hadakewa yang sudah menyadari potensi desanya dan selalu berkomunikasi dengan dirinya untuk bagaimana memulai inovasi tentang potensi ikan teri yang ada.

“Desa Hadakewa sudah memulai dan tahun depan OPD sudah diarahkan untuk maksimal bantu ini. Ini karena Kepala Desanya kreatif dan selalu membangun komunikasi. Desa-desa yang lain harus mengikuti ini,” tegas Sunur.

Rapat kerja pamong praja yang tercatat untuk  ketiga kalinya sejak Bupati dan Wakil Bupati Lembata dilantik Mei lalu ini juga memberi kesempatan bagi Para Kepala Desa menyampaikan berbagai hal terkait kesulitan atau kendala yang dihadapi dalam pembangunan desa.

Pengawasan dana desa oleh kepolisian berdasarkan MOU Pemerintah Pusat dan Polri menjadi salah satu topik yang diangkat para kepala desa.

Terkait hal ini, Bupati Sunur berjanji dalam waktu dekat akan dibuat MOU tingkat kabupaten agar Kepala Desa tidak takut berinovasi. (Humas Setda Lembata)

Komentar ANDA?