NTTsatu.com – KUPANG – Sejak Selasa, 10 Oktober 2017 siang, ratusan pengungsi dari desa-desa di Kecamatan Ile Ape Timur mulai berkumpul di kantor Camat Ile Ape di desa Lamau.
Longzzer Macho Reynaldo alis Yoseph Tue Botoor melaporkan dari Lemau, Selasa, 10 Oktober 2017 petang, ratusan pengungi ini mendapat pertolongan dari pemerintah setempat selain menghuni kantor camat juga ada tenda-tenda yang dibangun di halaman kantor.
Pengungsi selain datang berjalan kaki, ada juga yang diangkut dengan berbagai kendaraan yang difasilitas pemerintah Kabupaten Lembata dan pihak Kepolisian Resort (Polres) Lembata.
Nampak ada tenda-tenda yang dibangun di sekitar lokasi untuk menampung ratusan hingga ribuan warga yang hendak mengungsi ke kantor camat tersebut.
Informasi yang diperoleh menyabutkan, pengungsi akibat ancaman gunung Ile Lewotolok atau yang lebih dikenal dengan nama Ile Ape itu kemungkinan akan diangkut ke Lewoleba ibu kota kabupaten Lembata. Semua akan dipusatkan di kota Lewoleba untuk mempermudah pelayanan.
Sementara sejumlah pengungsi dari beberapa desa di Kecamatan Ile Ape sudah berada di Lewoleba. Mereka untuk sementara mengungsi di rumah keluarga dan sebagian berada di rumah jabatan Bupati Lembata yang sekarang kosong karena Bupati Lembata memilih tinggal di rumahnya di Kuma Resort. (bp)