NTTsatu.com – KUPANG – Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandez mengakui, hingga saat ini masih ada jalan-jalan tikus yang ada di daerah perbatasan antara TTU dan wilayah Timor Leste. Meski demikian Pemerintah setempat terus berusaha untuk menutup jalan-jalan tikus tersebut.
“Benar masih ada jalan-jalan tikus, namun semakin berkurang karena pemerintah dan pihak penjaga keamanan di daerah perbatasan terus melaukan berbagai upaya untuk menyadarkan masyarakat setempat,” katanya kepada wartawan di Hotel Aston Kupang, Selasa, 28 November 2017.
Dikatakannya, jalan-jalan tikus yang sudah lama berlangsung ini sebenarnya sangat merugikan daerah dan negara dan menguntungkan negara di sebelahnya. Pasalnya tidak ada pemasukan untuk daerah melalui Pos Lintas Batas Negara (PLNBN) yang sudah dibangun dengan harga mahal itu.
“Kita terus berusaha untuk menyadarkan masyarakat agar kalau hendak ke negeri sebelah pergilah melalui jalan resmi yang sudah disipakan. Kami bersama pasukan penjaga batas negara terus melakukan upaya ini,” tegasnya.
Untuk diketahui, panjang daerah perbatasan di wiliayah TTU dengan Timor Leste sepanjang 104,9 Km. Saat ii sudah dibangun PLBN di wilayah Kabupaten TTU dan menunggu pengresmian oleh Presiden yakni di Wini. Sementara itu, pemerintah sudah mengusulkan tiga lokasi lagi antara lain Napan dan Hau Meni Ana.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa membangun PLBN di Napan tahun depan. Semua dana berasal dari APBN, pemerintah setempat hanya menyiapkan lokasinya,” kata Ray. (bp)