NTTsatu.com – RUTENG – Setelah mendaftar di KPU dan berkas dinyatakan lengkap, pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai Timur (Matim), Frans Sarong – Kasmir Don terus melakukan konsolidasi dan deklarasi. Konsilidasi dan deklarasi itu dilakukan dengan pendekatan keluarga dan kekerabatan.
Hari ini, Minggu, 21 Januari pasangan ini melakukan deklarasi dan konsolidasi di Mano tepatnya di Sekertariat Golkar kecamatan Poco Ranaka kabupaten Manggarai Timur. Pengurus partai Golkar Kecamatan Poco Ranaka serta kerabat dan keluarga memberikan dukungan penuh kepada pasangan ini.
Dalam acara tersebut dilakukan ritual adat “kepok” permohonan maaf dari tim Sarong-Kasmir kepada keluarga besar dan simpatisan John Nahas yang juga ketua DPD Golkar Matim atas terjadinya bongkar pasangan calon.
Dalam sambutan John Nahas Ketua Golkar Matim mengklarifikasi kepada keluarga dan pengurus Golkar terkait kisah perjuangan Frans Sarong mendapatkan partai di Kupang Ibu kota Provinsi dan di Jakarta.
“Hampir empat bulan beliau tidak berada di Matim untuk memperjuangkan mendapatkan Partai pengusung untuk maju dalam Pilkada di Matim,” jelasnya.
John Nahas kepada keluarga dan simpatisan yang hadir mengatakan dia tau persis siapa sosok Frans Sarong yang mempunyai keinginan kuat mau merubah Manggarai Timur yang lebih baik didukung dirinya sudah tidak ada tanggungan dalam hidup karena semua anaknya sudah bekerja.
Sesuai dengan apa yang diinginkan John juga dengan Bakal Calon Wakil Bupati, Kasmir Don yang telah lama menjabat sebagai Anggota DPRD di Matim pasti mengetahui banyak postur APBD di Kabupaten Manggarai Timur apalagi menjabat sebagai ketua Komisi keuangan.
“Saya yakin jika paket ini terpilih pasti Matim berubah, dan Poco Ranaka lebih berubah lagi,” jelasnya.
Nahasi juga menjelaskan, pasangan ini sama sekali tidak menggandeng pengusaha dalam lobi partai di tingkat pusat hingga penetapan koalisi Partai Gokar dan Gerindra yang mengusung pasangan ini. Karena itu, mereka berdua akan benar-benar bekerja untuk Matim tanpa adanya beban balas jasa.
Nahas juga atas nama pribadi memohon maaf kepada keluarga besar Nahas, simpatisan dan pengurus partai Golkar Matim. “Hari ini saya minta kita tetap satu jalan menuju Manggarai timur yang baik. Dua periode Golkar usung Bupati dan Wabup, saya kecewa korupsi merajalela, pemimpin tidak mampu mengarahkan pengelolaan keuangan yang baik,” pungkas mantan ketua DPRD Matim ini.
Sementara Kasmir Don balon Wakil Bupati dalam sambutanya mengatakan paket ini hadir agar bekerja lebih fokus untuk merubah sistim dan mengutamakan pelayanan pembangunan infrastruktur jalan di Matim.
“Banyak kabar di Medsos terkait kondisi pembangunan jalan yang terpenggal-penggal. Kami tidak mau seperti ini dan kami mau fokus untuk pembangunan struktur jalan di Matim,” jelasnya.
Frans Sarong, balon Bupati menyampaikan dalam deklarasi keluarga tersebut dirinya bukan tipe orang yang menggebu-gebu menceritakan kelebihanya ibarat tong kosong nyaring bunyinya.
“Calon wakil yang ditawarkan adalah Kasmir Don. Saya tahu persis pak Kasmir, karakternya tidak jauh berbeda dengan pak John nahas,” tandasnya.
Dia mengatakan sebagai hasil didikan Kompas yang minim biara banyak bekerja. Karena itu dalam menjalankan prinsip itu, yang akan dikedapankannya adalah Kejujuran, rendah hati, hidup yang berarti, kepekaan menolong sesama.
Dia mengatakan Keputusan demi langkah ke depan, wajah Nahas dan Kebesaran jiwanya ada didalam diri Frans Sarong dan kasmir Don. “Sama sekali tidak ada anggapan saya meninggalkan keluarga john Nahas.” Ungkapnya. (mus)