Sebab IA Telah Memperhatikan Kerendahan Hamba-Nya

0
516

Oleh: Rm Ambros Ladjar, Pr

HARI RAYA STA.MARIA ASSUMPTA, MARIA DIANGKAT KE SURGA

Hari Minggu Biasa XX, 14 Agustus 2022. Bacaan. Wahyu 11: 19a, 12: 1-6, 10 dan 1Kor 15: 54-57 dan Injil  Lk 1: 39-56.

Di kalangan keluarga katolik begitu banyak anak puteri kita yang diberi nama Maria, Mery, Mary, Mia, Ria, Mariana, dsb. Sepertinya indah untuk disapa, lebih dari pada itu karena ada kekaguman, devosi pribadi kepada bunda Maria, Ibu Tuhan Yesus. Maria memiliki keteladanan yang sudah ia tunjukan dalam cara hidup. Maria begitu taat dan terbuka terhadap rencana keselamatan Allah.

Kisah Maria mengunjungi Elisabet saudaranya kurang lebih berisi dua hal penting. *Pertama*, dalam kunjungan ke rumah Elisabet, Maria ingin mengungkapkan rasa sukacitanya karena Elisabet pun mengalami kasih karunia Allah yang sama. Ia mengandung anaknya di masa tua, namun anaknya itu disiapkan Allah guna menjadi perintis kedatangan Mesias. *Kedua*, Pertemuan kedua perempuan itu bukan untuk buat gosip tak sedap tentang orang, melainkan mereka ingin berbagi dalam suka duka pergumulan hidup.

Saling mengunjungi adalah hal yang biasa dilakukan dalam hidup. Namun ada nilai lebih yang harus kita pelajari dari kedua perempuan Yahudi ini yakni mereka menjadi pembawa berita sukacita. Mereka bersyukur karena di mata dunia, mereka dipilih dan dipercaya Allah guna mengandung utusan Allah. Yohanes sebagai corong yang menyerukan datangnya Juruselamat. Sedangkan Yesus sendiri adalah Mesias penyelalamt seluruh bangsa manusia. Bagi mereka tak ada rasa saling sirik, tapi hidup bersahaja sebagai sarana bagi Allah untuk mewujudkan rencana-Nya.

Hari raya Santa Maria Assumpta atau Maria diangkat ke Surga dimajukan hari ini, agar umat menimbah pemahaman iman dari ibu Maria. Perayaan ini sesuai penetapan Sri Paus Pius XII tanggal 01 November 1950. Dogma ini dirumuskan dalam *Konstitusi Apostolik MUNIFICIENTISSIMUS DEUS (Allah yang amat murah hati)* dengan tujuan agar meninggikan martabat kalahiran bunda Maria. Dalam arti bahwa sebagai bunda Allah, martabat Maria ditempatkan sejajar dengan kenyataan mulia yang dialami oleh Puteranya Yesus yang juga diangkat ke surga.

Oleh karena peran Maria sangat besar maka ia diluhurkan dunia. Sebab ia merelakan diri menjadi gerbang keselamatan bagi kedatangan Sang Juru Selamat ke dunia. Dialah perempuan pertama yang mulia dan dipilih Allah menjadi ibu Tuhan. Olehnya ada tiga keutamaan penting yang dipesankan agar kita ingat dalam perjalanan hidup.
*Pertama*, Maria menjadi pengantara rahmat. Melalui dia, kita datang kepada Yesus. Per Mariam ad Jesum. Sejarah menorekan bahwa sudah begitu banyak orang yang alami pertolongan bunda Maria oleh karena ketekunan berdoa.

*Kedua*, sebagai ibu, Maria adalah sandaran. Maria ikuti jalan hidup Yesus puteranya sejak kelahiran di Betlehem sampai di bawah salib. Ziarah hidup kita juga tak pernah lepas dari peristiwa suka dan duka, untung dan malang. Kita mohon kesetiaan dan kepasrahan iman sebagaimana ibu Maria yang telah melewati hidup jalan ini.

*Ketiga*, Kemuliaan Maria adalah berkat perhatian Allah. Maria tahu diri sebagai orang yang tak terpandang di masyarakat Yahudi tapi dialah perempuan pilihan Allah. Kita belajar dari figur ibu Maria agar meluaskan wawasan kita untuk percaya pada kehendak Tuhan.

Bunda Maria menjadi ibu kaum beriman yang patut dicontohi. Beda dengan hidup kita yang sangat kontradiktif dengan teladan hidup bunda Maria. Boleh jadi dua ibu yang tadinya akrab, bisa saling menjelekan karena ketersinggungan. Relasi baik jadi rusak hanya karena hal sepele. Seluruh hidup Maria dan Elisabet akhirnya hanya menjadi buah tutur banyak orang, bukan melulu karena hal yang baik, tapi juga hal buruk yang mereka mampu perbaiki dari waktu ke waktu. Dengan devosi yang rutin, sudahkah kita contohi bunda Maria dalam seluruh keutamaan hidup?

Salam sehat di Hari Minggu. Doa Bunda Maria menyertai semuanya dan *tetap taat menjalankan Prokes*. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau Belum ada, BerUSAHALAH. Jika masih Kurang Ber- SABARLAH. Jika Lebih, BerBAGILAH. Jika Cukup, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹✝️🌹🎁🛍️🍇🍇🌽🎉🔥🔥🤝🤝🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?