NTTsatu.com – MAUMERE– Sejarah politik di Kabupaten Sikka akhirnya mencatat untuk pertama kalinya, bapak dan anak menjadi Bupati Sikka. Alexader Idong, mantan Ketua DPRD Kabupaten Sikka, menjadi Bupati Sikka pada periode 1993-1998. Dan 20 tahun kemudian, putra sulungnya Fransiskus Roberto Diogo terpilih menjadi Bupati Sikka untuk periode 2018-2023.
Alexander Idong terpilih sebagai Bupati Sikka melalui sidang paripurna DPRD Sikka pada tanggal 25 April 1993 yang dihadiri 25 anggota DPRD Sikka. Dia memperoleh dukungan 13 suara, melebihi YAA da Silva 10 suara dan Antonius Pati 2 suara.
Proses politik waktu itu berdasarkan Permendagri Nomor 10 Tahun 1974. Pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi menggelar rapat untuk pendaftaran bakal calon dari masing-masing fraksi. Rapat sempat ditunda karena Fraksi Karya Pembangunan (FKP) belum mencapai kata sepakat tentang nama-nama bakal calon yang akan diusulkan.
Setelah rapat dilanjutkan kembali, kemudian ditetapkan usulan bakal calon bupati di mana FKP mengusulkan tiga nama yakni Avelinus Maskur Konterius, YAA da Silva, dan Alexander Idong. Fraksi PDI mengusulkan nama YAA da Silva, sedangkan Fraksi PPP dan Fraksi ABRI tidak punya calon.
Alexander Idong selaku Ketua DPRD Sikka waktu itu mengantar daftar nama bakal calon kepada Gubernur NTT Hendrikus Fernandez. Usulan ini ditolak Gubernur NTT dengan alasan belum mencerminkan aspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Sikka. Apalagi ada dua nama yang belum terakomodir yakni Wilhelmus Werong Bakowatun dan Antonius Pati.
Berdasarkan saran dari Gubernur NTT, akhirnya Pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi mengusulkan lima nama bakal calon. Usulan ini kemudian dikirim ke Mendagri melalui Gubernur NTT. Pada tanggal 22 April 1998 Mendagri mengeluarkan keputusan merestui tiga nama bakal calon yakni Alexander Idong, Antonius Pati dan YAA da Silva.
Alexader Idong dilantik menjadi Bupati Sikka oleh Gubernur Hendrik Fernandez pada 21 Mei 1998. Kedua rivalnya, YAA da Silva dan Antonius Pati, hadir menyaksikan upacara pelantikan melalui mekanisme Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sikka yang dipimpin Wakil Ketua DPRD M.R. Gadry.
Lima tahun kemudian, Alexander Idong kembali masuk dalam bursa pencalonan Bupati Sikka untuk periode 1998-2003. Mendagri R. Hartono merestui tiga nama yakni Alexander Idong, Paulus Moa, dan YAA da Silva. Pada pemilihan yang berlangsung melalui rapat pleno terbuka di DPRD Sikka, Paulus Moa unggul dengan 13 suara, diikuti Alexader Idong 7 suara, dan YAA da Silva 5 suara.
Setelah 20 tahun berlalu, melalui sistem dan mekanisme politik yang berbeda, Frasiskus Roberto Diogo dipercaya masyarakat Kabupaten Sikka menjadi Bupati Sikka periode 2018-2023 lewat pemilihan umum langsung. Fransiskus Roberto Diogo berpasangan dengan Romanus Woga melalui jalur perseorangan, unggul atas pasangan calon Alexander Longginus dan Fransiskus Stephanus Say yang diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan PAN, dan pasangan calon Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga yang diusung Partai Nasdem, Partai Golkar, PKP Indonesia, PKS, PPP, dan Partai Demokrat.
Sebelumnya Fransiskus Roberto Diogo pernah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Sikka periode 2008-2013, berpasangan dengan Alex Hendro Bapa yang diusung Partai Golkar. Gagal dalam proses politik ini, dia kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Sikka periode 2013-2018, berpasangan dengan Alexander Longginus yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Daerah. (vic)