Seleksi Pemain Persebata Siap Kompetisi ETMC 2021 di Lewoleba-Lembata

0
1708

NTTsatu.com — LEMBATA –– Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengatakan, kita menjadi tuan rumah ETMC 2021 karena restu leluhur Lewotanah Leuauq. Kalau tidak ada restu leluhur, Lembata tida menjadi tuan rumah. Pemimpin dan masyarakat yang beradab adalah pemimpin dan masyarakat yang mampu menciptakan sejarah.

Bupati Sunur, mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam kegiatan pembukaan seleksi pemain Persebata, Senin, 8 Maret 2021 di Wulen Luo, Kota Lewoleba. Seleksi pemain Persebata tersebut untuk siap kompetisi pada event olahraga bergengsi Eltari Memorial Cup tahun 2021, di Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Dan masyarakat Lembata berani menciptakan sejarah dalam perhelatan sepak bola bergengsi dan tertua di NTT. Sebab, pada bulan Juli – Agustus 2021 even sepak bola tertua level Liga 3 Nasional bertajuk El Tari Memorial Cup 2021, digelar di Lembata.

Masyarakat sepak bola khususnya dan warga Lembata umumnya menyambut baik perhelatan bergengsi ini.
Keberanian Pemerintah Lembata mencatat sejarah sebagai tuan rumah ETMC 2021 adalah sebuah terobosan berani. Sebelumnya, Flores Timur memang sudah ditetapkan sebagai tuan rumah. Lembata yang awalnya dipersiapkan menjadi tuang rumah piala Gubernur pada tahun 2020, diberikan kepercayaan menggelar ETMC atau Lig tiga karena dinilai Asprov PSSI NTT lebih siap dibandingkan dengan Flores Timur yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pemindahan tuan rumah ETMC dari Flores Timur ke Lembata dibenarkan oleh Lukman Hakim, salah satu pengurus teras Asprov PSSI NTT.

 

Bupati saat mendapat keputusan Lembata menjadi tuan rumah ETMC 2021, Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur langsung bergrak cepat. Membangun stadion dengan nama Gelora 99 di bilangan Pada, Kota Lewoleba. Saat ini pembangunan stadion yang mampu menampung lebih dari 3000 penonton itu hampir rampung.

Bukan hanya Gelora 99 yang digenjot pembangunannya. Tiga lapangan pendukung juga menjadi sasaran percepatan pembangunan. Lapangan Dolu di Kedang, Lapangan Waiselan di Ile Ape dan Lapangan Lamahora di Kota Lewoleba menjadi lapangan pendukung sesuai standar Liga III PSSI.
Kita menjadi tuan rumah ETMC 2021 karena restu leluhur Lewotanah Leuauq. Kalau tidak ada restu leluhur, Lembata tida menjadi tuan rumah.

Hal ini disampaikan Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur, Bupati Lembata, saat memberikan sambutan dalam kegiatan pembukaan seleksi pemain Persebata, Senin, 8 Maret 2021 di Wulen Luo, Kota Lewoleba.

Dihadapan 93 pemain dari 133 pemain yang ikut seleksi, tim pelatih dan panitia seleksi, Pengurus Askab Lembata dan para Kepala Dinas yang hadir, Sunur dengan bangga mengungkapkan bahwa Gelora 99 yang saat ini sedang dikerjakan menuju tahap finishing adalah gelora megah dan memenuhi standar PSSI untuk Liga III.

“Dengan bangga saya bileh bilang. Ini stadion paling megah di NTT,” tegas Sunur.

Sunur lalu meminta kepada seluruh pemain agar tidak merasa kecewa jika dalam seleksi tidak terpilih. Berikan dukungan kepada pemain yang terpilih karena mewakili seluruh masyarakat Lembata dalam bertandig di ajang ETMC 2021. Butuh semangat, ketulusan dan kekompakan agar Persebata bisa menjadi juara ETMC 2021.

“Kita harus mengukir sejarah secara bersama sama,” tegas Sunur.

Ketua Askab Lembata, Linus Beseng dalam sambutan pembukaan menyebutkan seluruh pemain yang ikut dalam seleksi adalah semua pemain yang terdaftar dalam club dibawah naungan Askab PSSI Lembata. Bahkan beberapa pemain Lembata yang saat ini sedang berada di luar semisal di Papua, Sulawesi dan Kupang juga akan dipanggil untuk mengikuti seleksi jika memenuhi syarat.

ETMC dan Sejarah Tuan Rumah

Tentang juara ETMC, catatan sejarah sepuluh tahun terakhir, mencatat daerah yang dipercayakan sebagai tuan rumah pegelaran ETMC selalu beruntung memboyong kemenangan.

Turnamen sepak bola tertua di provinsi ini mencatat dua daerah sempat gagal menjuarai laga ini di kandang sendiri, Persab Belu dalam laga ETMC 2007 di Atambua dan PSN Ngada dalam laga ETMC 2009 di Stadion Lebijaga, Bajawa.

Tahun 2010 hingga 2019 atau enam kali berturut-turut hajatan ETMC digelar, tim tuan rumah kerap menjuarai menjadi juara.

Sebut saja, tahun 2010 silam, PSKK (Kupang) ketika dipercayakan sebagai tuan rumah ETMC 2010, berhasil menjuarai laga ini setelah mengalahkan Perseftim Flores Timur 1-0 di Stadion Oepoi, Kota Kupang dalam laga final, Senin, 4 Oktober 2010.

Persedaya SBD (kini Perseda), menjadi tuan rumah tahun 2011 dan menjadi juara sejak menjadi peserta tahun 2007, Persamba Manggarai Barat, ketika dipercayakan sebagai tuan rumah ETMC 2013, berhasil membobol gawang kesebelasan PSN Ngada 3-1 melalui adu pinalti dalam laga final, Jumat, 11 Oktober 2013.

Persami Horo unggul dan menjadi juara tahun 2015, sebagai tuan rumah ETMC pula, menang 2-1 atas Perse Ende di Stadion Gelora Samador Maumere, Jumat, 13 November 2015.

Tuan rumah ETMC 2017 bergeser ke Ende. Laskar Kelimutu mengalahkan PSN Ngada 1-0 dalam laga final yang hanya berlangsung selama 61 menit di Stadion Marilonga Ende, Rabu 9 Agustus 2017 walau diwarnai kericuhan yang tidak dapat dikendalikan.

Tahun 2019, ETMC digelar di ujung Pulau Timor, Kabupaten Malaka sebagai tuan rumah. Sebanyak 21 peserta ikut. PS Malaka gemilang setelah memimpin juara pool A dalam babak penyisihan dengan poin tertinggi dari semua tim yang berlaga. Menumbangkan Persap Alor di babak 8 besar, ‘Laskar Manu Meo’ melaju ke babak semifinal dan mulus ke final.

Partai puncak PS Malaka vs Persamba Manggarai Barat dalam laga yang berlangsung di Lapangan Umum Betun, Malaka, Rabu, 24 Juli 2019, Skor 2-3. PS Malaka unggul dan keluar sebagai juara.

Lalu tahun 2021, Lembata menjadi tuan rumah. Akankah Persebata Lembata menjadi juara dari 25 Tim yang akan berlaga di ETMC 2021 ? wait and see. (humasaskabpssilembata)

Komentar ANDA?