Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, mengatakan bahwa Berok sudah siap mengarak peti Yesus Tersalib saat tiba prosesi Jumat Agung, 7 April 2023 pekan depan.
Ia mengatakan, renovasi Berok dengan panjang 8 meter dan lebar 80 centi meter dilakukan untuk memastikan fisiknya dalam keadaan bagus, kemudian mengecat kayu-kayu yang mulai usang.
Perayaan iman tahun ini, kata Petrus, bakal dipenuhi lautan manusia berbusana hitam yang menaiki perahu-perahu nelayan dari Taman Doa Tuan Meninu berada persis di pinggir pantai.
Dalam prosesi laut, peti Yesus dijaga oleh seorang perempuan bergaris keturunan Rita dan empat pria bertugas mengayuh Berok dari titik kumpul awal menuju Pantai Kuce, Kelurahan Pohon Siri berjarak sekitar 4 kilo meter dari Taman Taman Doa Tuan Meninu.
Sementara Ketua Suku Qinta Besar atau saat ini dikenal Fernandez, Anton Thomas Fernandez, mengatakan perlu ada persiapan batin oleh para pihak, khususnya tiga suku yang punya andil di Kapela Tuan Meninu.
Tuan Meninu
Patung Tuan Meninu yang diarak dengan sampan atau biasa disebut ‘Berok’ saat prosesi Jumat Agung di Selat Larantuka, Kabutapen Flores Timur menyimpan misteri yang tak bisa ditelisik terlalu dalam.
Menurut Seksi Perlengkapan Bero Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, arca bayi penebus dosa itu bisa memicu petaka bagi siapa pun yang menggali dan membeberkan informasi terlalu dalam.
Bahkan, ungkapnya, dirinya sebagai pemberi informasi akan mendapatkan musibah yang sulit diterima akal sehat.
Kesakralan itu telah diwariskan sejak dahulu kala. Mereka hanya menggambarkan secara garis besar tentang asal mula ditemukan dan alasan perarakan melalui laut diikuti ratusan kapal dan ribuan peziarah.
“Nanti saya yang korban. Artinya, para orang tua punya cerita seperti itu, jangan terlalu dalam,” katanya kepada wartawan di halaman depan rumahnya, Jumat 31 Maret 2023.
“Yang kita bawa itu Yesus Tersalib. Ini momen Yesus wafat,” tandasnya.
Ia menuturkan, kehadiran patung Tuan Meninu dan sejumlah patung sakral lainnya bermula ketika kapal Zaramboga yang ditumpangi para saudagar dan misionaris Portugis terbawa arus hingga tali jangkarnya putus di bibir Pantai Gebi, Larantuka tahun 1600-an silam.
“Waktu itu arus kencang. Dorang (bangsa Portugis) mau kasih kita punya leluhur di sini (pantai sekitar Kapela Tuan Meninu) tapi tali jangkar putus sehingga hanyut sampai ke Pantai Gebi,” katanya.
Saat terdampar, jelasnya, awak kapal meminta Raja Larantuka yang saat itu sudah dipermandikan oleh misionaris dominikan menjadi orang katolik untuk mengambil Patung Tuan Ana dan patung Yesus Tersalib menggunakan berok (sampan).
Sejak saat itu, umat setempat sudah melepas kekafiran kemudian rutin melaksanakan prosesi laut setiap tahunnya. Perarakan patung Tuan Ana tetap berlangsung sampai 2019 sebelum dihentikan tiga tahun beruntun akibat pandemi Covid-19 (2020, 2021, 2022).
Petrus menambahkan, prosesi laut identik dengan warna hitam lantaran berada dalam suasana perkabungan, dan devosi itu sebagai momen pertemuan Tuan Meninu dan Tuan Ma.
“Pesan raja pada saat itu bahwa setahun sekali harus kunjung mamanya, sehingga ada prosesi,” katanya.
Peran Lakademu
Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip dari Wikipedia.org menyebutkan, kata semana santa berasal dari bahasa Portugis semana yang berarti “pekan” atau “minggu” dan santa yang berarti “suci”.
Tradisi Semana Santa Larantuka, devosi sakral katolik di Kabupaten Flores Timur punya cerita tentang peran Lakademu, pemanggul peti Tuan Ana atau patung Yesus Kristus saat Jumat Agung.
Menurut Prokurador Konfreria Reinha Rosari Larantuka, Valentinus Koten (59), Lakademu ditugaskan mengarak peti Yesus Kristus dari Kapela Tuan Ana mengelilingi sembilan armida atau perhentian yang jaraknya sekitar dua kilo meter.
Menurutnya, tugas Lakademu berjumlah empat orang seperti kisah Simon Sirene yang membantu Yesus memanggul salib. Perlu persiapan batin dan fisik sebelum mengarak sang penebus dosa yang diiringi nyanyian ratapan.
Saat menahan dahaga haus dan situasi urgen lainnya, Lakademu tidak boleh mengeluarkan kata-kata keluhan. Mereka cukup membatin sembari memohon kekuatan seperti niatnya sejak awal.
“Kalau ada gangguan juga mereka berdoa. Mereka pernah cerita saat pikul kadang rasa ringan, cukup berat, bahkan sangat berat,” katanya seperti kesaksian beberapa Lakademu di tahun sebelumnya.
Selain kesiapan batin dan fisik, syarat berikutnya yaitu tinggi badan harus sejajar agar peti Yesus seimbang saat diarak keliling Armida.
Setiap tahun, kata Valentinus, calon Lakademu mengajukan lamaran ke pengurus Konfreria Reinha Rosari Larantuka. Identitas pelamar tidak diinformasikan secara gambalang dan hanya diketahui konfreria.
Dari sekian pelamar, hanya ada empat orang yang dipilih menjadi Lakademu. Beberapa diantaranya pernah mengenakan jubah putih dengan topi merah kerucut tiga tahun berturut-turut.
“Lakademu sudah ada, tapi hanya kami saja yang tahu. Ketika mendekat hari baik begini, kami sudah bertemu denhan mereka tapi waktunya disiapkan khusus,” ungkapnya.
Ia menerangkan, alasan kuat menjadi Lakademu karena ingin menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf secara nyata. Banyak orang bersaksi harapannya dikabulkan usai mengikuti devosi sakral itu.
Jadwal Kapal
Dalam rangka mendukung prosesi Semana Santa di Larantuka 2023 di Kabupaten Flores Timur, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menambah tiga extra trip dan 2 kapal bagi peziarah.
Demikian disampaikan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Syamsudin melalui Manager Operasi, Andri Matte diruang kerjanya, Kamis 30 Maret 2023.
Ia menyebut dua kapal yang ditambahkan untuk penumpang/peziarah rute Kupang-Larantuka yakni KMP Lakaan dan KMP Inerie II.
Menurut dia dua kapal yang ditambahkan guna mengantisipasi over kapasitas penumpang.
Ia menyebut dua kapal tambahan dan 1 kapal reguler itu mempunyai kapasitas muatan yang cukup serta peralatan keselamatan yang memadai.
Lanjut disampaikan, kedua kapal ini dipilih karena memiliki kapasitas besar untuk memuat penumpang yang banyak.
Namun demikian, tak hanya penumpang namun dari dua kapal dapat memuat kendaraan ikutan dan dari penumpang dan juga kendaraan logistik.
“Kami siapkan dua kapal besar ini karena memiliki kapasitas besar dan juga mengisi kendaraan,” kata dia.
Untuk itu, ia menyampaikan dalam mendukung prosesi tersebut telah dimulai hari ini 30 Maret hingga 6 April 2023 mendatang.
Kata Andri, hari ini jadwalnya KMP Ranaka telah berangkat pada pukul 14.00 wita.
Kemudian dilanjutkan pada tanggal 1 April 2023 yakni KMP Lakaan pukul 14.00 wita. Pada tanggal 2 April ada rute regular yakni KMP Inerie II pukul 13.00 wita.
Selanjutnya, tanggal 3 April 2023 yakni KMP Lakaan berangkat pada pukul 11.00 wita.
Di hari selanjutnya yakni tanggal 5 April 2023 KMP Lakaan dengan jadwal keberangkatan 14.00 wita dan pada keesokan harinya yakni 6 April 2023 dijadwalkan KMP Ranaka yang akan berangkat pada pukul 14.00 wita.
Ia menambahkan sejauh ini pihaknya telah menerima sebanyak 600 orang yang akan berangkat mengikuti prosesi semana santa.
“Ratusan orang ini sebagian besar adalah komunitas atau organisasi mahasiswa,” tambahnya. ***