NTTsatu.com- MAUMERE – Kabupaten Sikka kini sudah mulai tidak aman dari virus rubella. Setidaknya pada tahun 2018 ini, penyakit menular yang belum ada obatnya itu telah menyerang 9 orang anak di Kabupaten Sikka. Dikuatirkan virus rubella akan menular ke semua wilayah di Kabupaten Sikka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Maria Bernadina Sada Nenu menyebutkan 9 anak yang ditemui mengalami rubella yakni 5 anak di Desa Nenbura Kecamatan Doreng dan 4 anak di Desa Korobhera Kecamatan Mego. Sementara ini belum ditemukan pada wilayah-wilayah lain di Kabupaten Sikka.
“Artinya virus rubella sudah ada di Kabupaten Sikka. Dan ini berpotensi menularkan kepada anak-anak dan juga ibu hamil. Sehingga kegiatan pemberian imunisasi menjadi sangat penting untuk memutuskan rantai penularan penyakit campak dan rubella,” jelas Maria Bernadina Sada Nenu usai pencanangan kampanye imunisasi virus campak dan rubella di Aula Santa Theresia Avila Maumere, Kamis (2/8).
Dia menambahkan terdapat 10 penyakit menular seperti penyakit Hepatitis B, TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Kanker Leher Rahim, Pneumonia, Meningitis serta Campak. Dan mulai tahun 2017 sudah ditambahkan rubella yang diintroduksi dengan campak.
Kabupaten Sikka memiliki riwayat campak yang cukup mengganggu. Terakhir pada tahun 2015 terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak di Kecamatan Palue, di mana tercatat jumlah kasus 5 orang. Kondisi ini mengakibatkan virus rubella yang terintroduksi dengan campak bisa saja mengintai anak-anak dan ibu hamil di Kabupaten Sikka.
Dengan realitas yang ada, Dinas Kesehatan akan terus melakukan kegiatan pemberian imunisasi campak dan rubella dengan sasaran anak usia 9 bulan dan kurang dari 15 tahun. Program imunisasi ini akan menjadi rutinitas, di mana seorang anak akan mendapatkan 3 kali suntikan imunisasi campak dan rubella pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan akan mendapatkan suntikan campak dan rubela ketiga pada Kelas 1 sekolah dasar melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah.
Penyakit campak dapat menyebabkan demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit, batuk pilek, mata merah hingga kompliksi berat, dapat meyebabkan radang paru-paru, radang otak sampai menimbulkan kematian. Sedangkan penyakit rubella sangat berbahaya pada ibu hamil karena dapat mengakibatkan keguguran dan bayi yang dilahirkan mengalami kelainan konginetal atau cacat bawaan seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, ketulian dan kebutaan.
Dinas Kesehatan telah menyiapkan beberapa agenda kerja untuk kampanye imunisasi campak dan rubella, seperti sosialisasi dan advokasi, pendataan sasaran, pelayanan imunisasi, teknis pencatatan dan pelaporan, serta persiapan logistik dan posko. Semuanya akan dilakukan secara terukur selama Agustus dan September, guna menapai target imunisasi 100 persen.
Anak-anak dan inu hamil yang menjadi sasaran imunisasi akan mendapakan pelayanan di posyandu, sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan imunisasi dijadwalkan selama bulan Agustus untuk anak sekolah, dan bulan September untuk anak yang belum sekolah dan dropout sekolah. Dinas Kesehatan telah menerima 11.457 botol vaksin campak dan rubella, dan 3.000 di antaranya sudah didistribusi ke puskesmas-puskesmas. (vic)
Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Maria Bernadina Sada Nenu;