Sesungguhnya Yesus Adalah Roti Kehidupan Kekal

0
413

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu Pekan X Masa Biasa, 11 Juni 2023*. Bacaan. Ulangan 8: 2-3, 14b-16a dan 1Kor 10: 16-17 dan Injil Yoh 6: 51-58.

HARI RAYA CORPUS CHRISTI, Tubuh dan Darah Kristus

*Manna* seturut Kitab Keluaran bab 16 adalah hujan roti dari langit. Tampaknya putih seperti sisik, halus seperti embun beku dan rasanya manis. Karena sifatnya yang demikian maka hanya dapat dipungut pada pagi hingga terbitnya matahari karena bisa mencair. Sedangkan saat petang, Allah turunkan burung puyuh di sekitar perkemahan. Itulah kasih setia Allah untuk mengatasi gerutu orang Israel ketika berada di Gurun Sin yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai.

Manna menjadi makanan bangsa Israel selama 40 thn masa pemgembaraan di padang gurun hingga tiba di perbatasan tanah Kanaan. Mereka diingatkan Musa agar memungutnya sesuai kebutuhan setiap hari dan tak boleh simpan karena akan busuk dan berulat. Mereka juga tak boleh lupa akan kemurahan Tuhan dan harus berlaku rendah hati. Sebab Yahwe itulah yang membawa keluar kalian dari rumah perbudakan di Mesir dan mencobai apakah kalian tetap teguh berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

Kitab Ulangan tadi kembali menegaskan makna Manna sebagai Yahwe. Manna yang dimakan itu tak dikenal orang Israel tapi mereka harus mengerti bahwa manusia hidup Bukan dari roti saja, melainkan juga dari segala yang diucapkan Allah (Ul 8,3). Sehubungan dengan penegasan ini, Yohanes juga memberi kesaksian bahwa kini Yesus memberikan kita gereja-Nya Tubuh dan Darah-Nya sendiri. Yesus bukan saja mau memberikan jaminan di saat orang lapar, tapi kelak memberi jaminan hidup kekal bersama Bapa di Surga. Singkatnya Yesus tak cuma sekedar memberikan kita jaminan badan tapi juga kehidupan jiwa.

Roti Hidup yang ditampilkan Yohanes adalah Tubuh Tuhan sendiri. Kita selalu menerimanya dalam perayaan ekaristi. Ikut serta dalam ekaristi berarti kita menyatu dengan Kristus dan belajar berkurban bukan ingat diri. Yesus menuntut kita memberi diri dalam pelayanan terhadap orang lain. Agar bisa menjadi saksi Kristus semestinya kita mencontohi cara hidup-Nya. Kita akhirnya melakukan tugas apapun dengan sadar setelah menerima dengan pantas sebagai kekuatan jiwa. Itu berarti kita terima DIA yang merajai hati dan hidup kita sebelum kita bersaksi sebagai utusan-Nya. Konsekuensinya kita di dorong menghayati nilai Pengorbanan Kristus dalam ekaristi lewat sikap berbagi dan peduli sesama.

Hari Raya Corpus Christi mengajak kita agar lebih menghayati misteri Agung Tubuh dan Darah Kristus. Bukan suplemen jiwa yang bisa memberikan efek apapun meski tanpa iman. Buah-buah ekaristi hanya dapat kita peroleh sekiranya kita sungguh percaya dan menerima Yesus dengan penuh rasa hormat. Selain itu Tubuh dan Darah Kristus juga mengingatkan kita akan misteri kasih Yesus. DIA menyerahkan nyawa tanpa pamrih oleh karena dosa kita. Pantaskah kita menerima Tubuh Tuhan dan rela berbagi dengan sesama dalam segala situasi hidup?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐ŸŒน๐ŸŒนโœ๏ธ๐Ÿชท๐Ÿชท๐Ÿค๐Ÿค๐ŸŽ๐Ÿ›๏ธ๐Ÿ’ฐ๐Ÿ‡๐Ÿ‡๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?