SEBA – NTTatu.com – Hingga saat ini tambak garam yang berhasil dibangun di Kabupaten Sabu Raiju mencapai 14 hektar dengan produksi pertahun mencapai 7.560 ton. Jika seluruh lahan seluas 121 ha yang sedang dibangun itu berporduksi maka setiap tahun produksi garam akan menjadi sebanyak 65.340 ton.
Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome kepada wartawan di Seba, Sabtu, 25 Juli 2015 mengatakan, saat ini lahan garam yang sudah berproduksi seluas 14 hektar dengan produksi perbulan sebanyak 630 ton. Karena itu jika, seluruh lahan yang sedang dipersiapkan seluas 121 ha, maka produksi garam akan mencapai 65.340 ton setiap tahunnya.
“Target kita harus mencapai 400 ha. Seluruh lahan yang ada di pantai jangan diiarkan kosong. Jadi selain usaha rumput laut, juga usaha tambak garamg. Ini kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat, karena tenaga kerja seluruhnya adalah putera Sabu Raijua,” katanya.
Kemudian dia melanjutkan, saat ini telah dibangun pabrik garam di desa Emeba, Kecamatan Sabu Barat yang sudah beroperasi selama dua tahun ini Produksi garam itu kemudian dikemas dalam kemasan dengan tulisan Garam Berjodium Nataga, Cap Otak Brliliant.
Dira Tome mengakui, sejak memimpin kabupaten ini hampir genap lima tahun, dia terus mencari terobosan baru untuk memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat Sabu Raijua. Dia mulai berusaha untuk menyemanganti masyarakat untuk mengolah lahan-lahan tidur yang dibiaran telantar selama ini.
“Saya turun ke desa-desa. Jika di desa itu ada potensi air tetapi lahan tidur masih kosong maka saya arahkan mereka untuk menanam lahan kosong itu dengan jagung, bawang dan aneka sayuran. Saya siapkan mesin pompa air, selang. Bahkan mulai dari menyiapkan traktor untuk mengolah lahan itu, member pupuk,” katanya.
Dira Tome mengakui, hasilnya sudah dirasakan masyarakat Sabu Raijua sehingga mereka terus meningkatkan produktifitas mereka. Jika selama ini mereka membiarkan lahan kosong dengan hanya mengandalkan hidup mereka pada pohon tuak, kini mereka mulai merasakan manffat dari bertani.
Misalnya lahan yang ditanami bawang, kata Bupati Dira Tome, pemerintah menyhiapkan traktor untuk membajak lahan, kemudian membagikan pupuk dan bibit. Bahkan hasil panen mereka dibeli oleh pemerintah.
“Ini saya lakukan selama memimpin Sabu Raijua karena saya tahu bahwa masyarakat kita perlu ditolong untuk berusaha sendiri. Dan saya selaluj berkeliling ke seluruh daerah ini untuk mengarahkan masyarakat berusaha agar tidak tetap dalam kesulitan hidup,” paparnya. (iki)
======
Foto: Produk garam berjodium dari Sabu Raijua