Kepada media ini jelang pelantikan, Thomas Ola menyampaikan dirinya akan melakukan sejumlah perubahan terutama dalam bidang birokrasi.
Menurut Langoday, penataan birokrasi adalah program prioritas, karena birokrasi adalah lokomotif pembangunan di Kabupaten Lembata.
“Itu yang harus menjadi nomor satu. Tetapi program lain yang mau saya lakukan ke depan, setelah saya resmi dilantik jadi bupati besok, baru kita cerita,” ujar Thomas Ola saat geladi bersih di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT.
Dia menyebut, untuk sementara, Pemkab Lembata sedang merintis pinjaman daerah senilai Rp225 Miliar dari PT. SMI, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur di Kabupaten yang terkenal dengan tradisi penangkapan Paus itu.
“Pinjaman daerah sedang kita rintis, dan kita bersyukur karena Lembata mendapat kepercayaan dari Kementerian Keuangan, melalui PT. SMI untuk pinjaman sebesar Rp225 Miliar. Itu kami hanya fokus pada pembangunan infrastruktur jalan,” jelas Thomas Ola.
Di samping penataan birokrasi, ia juga akan tetap melanjutkan program yang telah dicanangkan oleh Alm. Eliazer Yentji Sunur, saat masih menjabat sebagai Bupati Lembata.
“Program yang ada tetap dilanjutkan, dan ada pada koridor. Karena bagaimanapun, kami dua adalah satu paket. Jadi saya siap lanjutkan apa yang sudah ada,” tandasnya. (KN/bp)
